BPJN Riau Usulkan Flyover di Jalan Lintas Timur KM 83, DPRD Pelalawan Mendukung

Riausindo, PELALAWAN – Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Riau mengajukan pembangunan flyover sebagai solusi permanen untuk mengatasi banjir tahunan yang kerap merendam Jalan Lintas Timur KM 83 Pelalawan. Usulan tersebut disampaikan oleh Kepala BPJN Riau, Yohanes Tulak, Sabtu (25/1).
"Jika banjir ini menjadi masalah tahunan, maka pembangunan flyover adalah solusi yang kami usulkan kepada Kementerian PUPR," kata Yohanes.
Untuk langkah jangka pendek, BPJN Riau telah menerapkan pengaturan lalu lintas dengan sistem buka-tutup, serta memasang tanda pembatas jalan demi menjaga keselamatan pengguna jalan. Selain itu, jalur alternatif melalui Simpang Japura-Kuantan Singingi juga telah disiapkan untuk mengantisipasi lonjakan arus kendaraan, khususnya selama libur panjang.
"BPJN bersama Balai Wilayah Sungai serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga mengadakan rapat virtual guna membahas modifikasi cuaca dan pengaturan pintu air Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang," jelas Yohanes.
Namun, Yohanes menambahkan bahwa dampak dari penurunan pintu air membutuhkan waktu 3–4 hari, tergantung pada intensitas curah hujan yang terjadi.
Ketua Fraksi Gerindra Kabupaten Pelalawan, Abdul Nasib, SE, memberikan dukungannya terhadap usulan pembangunan flyover ini. Ia juga mendorong Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan untuk lebih proaktif dalam menyelesaikan permasalahan banjir di Jalan Lintas Timur KM 83 yang masih tergenang hingga selutut orang dewasa.
"Pemkab Pelalawan jangan hanya menunggu dan beralasan bahwa Jalan Lintas Timur adalah kewenangan pusat. Permasalahan ini bukan lagi hal baru di Pelalawan. Memasuki periode kedua kepemimpinan Bupati Zukri, sudah seharusnya langkah ‘jemput bola’ dilakukan ke Kementerian PUPR dan DPR RI," tegas Abdul Nasib, Jumat (24/1).
Ia menambahkan bahwa banjir ini juga disebabkan oleh pembukaan pintu waduk PLTA Koto Panjang yang berdampak langsung pada genangan air di jalan lintas tersebut. Menurutnya, Pemkab harus lebih kreatif dan aktif dalam memperjuangkan solusi jangka panjang ke pemerintah pusat.
"Indonesia ini luas, dan banyak daerah lain yang juga membutuhkan perhatian dari pemerintah pusat. Jika hanya menunggu, permasalahan tahunan ini tidak akan selesai. Pemerintah daerah harus berani melakukan sistem jemput bola agar solusi tepat dapat segera diwujudkan," tutupnya.
Abdul Nasib juga mengapresiasi langkah cepat Pemkab Pelalawan yang langsung meninjau lokasi dan mengambil langkah antisipasi. Namun, ia mengingatkan bahwa tindakan lebih proaktif tetap diperlukan untuk memastikan pembangunan flyover dapat direalisasikan sebagai solusi jangka panjang.*** EL
Tulis Komentar