Sempat Diragukan, Jembatan Sei Kepojan Bunut Akhirnya, Tuntas

Jembatan Sungai Kapojan Rampung
RiauSindo-PELALAWAN- Tahun Anggaran (TA) 2020 lalu, pemerintah daerah kabupaten Pelalawan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) membangun tiga unit jembatan tersebar di Kecamatan. Hanya saja, hingga tutup buku, akhir tahun hanya satu jembatan berhasil dituntaskan rekanan.
Ketiga jembatan yang dibangun TA 2020, diantaranya, Jembatan di desa Sering Kecamatan Pelalawan, jembatan di desa Try Mulia Kecamatan Ukui dan Jembatan Sei Kepojan di Kecamatan Bunut.
Satu dari tiga, jembatan ini, hanya satu unit jembatan yang tuntas 100 persen, yakni jembatan Sei Kapojan di Kecamatan Bunut dikerjakan PT Mitra Wira Jaya, sementara dua lagi, tidak tuntas dengan masing-masing volume kerja 90 berkisar persen.
Terkait tuntasnya, jembatan Sei Kapojan, tuntas tepat waktu oleh rekanan disambut gembira masyarakat. Hal ini mengingat jembatan tersebut merupakan penantian panjang akhirnya, terwujud.
Jembatan Sei Kepojan, sepanjang 25 meter yang dibangun bersumber APBD Pelalawan 2020 ini, betul-betul urat nadi transportasi bagi masyarakat untuk mengeluarkan hasil pertanian, terutama Tandan Buah Sawit (TBS).
Hal ini disampaikan Tokoh Masyarakat (Tomas) Kecamatan Bunut, Bujang Era. Menurut dia, masyarakat Bunut sudah hampir 14 tahun lamanya, mengusulkan dibangunnya, jembatan permanen membelah sungai Kapojan.
"Alhamdulillah, penantian panjang masyarakat, mendambakan jembatan Sei Kepojan yang layak, akhirnya terwujud tahun ini. Kami menyampaikan ucapan terima kepada Pemda serta rekanan yang sungguh-sungguh merampungkan pembangunan jembatan Sei Kepojan," terangnya, Jumat (8/1/2021).
Sebelum adanya, jembatan permanen ini, kata mantan anggota DPRD Pelalawan tersebut, memang sudah ada jembatan dibangun swadaya masyarakat dengan kontruksi seadanya. Kondisinya, pun hanya bisa dilewati kenderaaan roda dua dan sudah banyak pula memakan korban.
"Sudah banyak kejadian, dulunya, ada warga pengangkut buah sawit pakai sepeda motor, nyeplung ke dalam sungai. Hal ini mengingat kondisi badan jembatan yang dibangun dari kayu, lapuk dan berlubang-lubang," imbuhnya.
Dengan dibangunnnya, jembatan beton permanen Sei Kepojan tersebut, akan menggerakan roda perekonomian masyarakat setempat. Soalnya, di seberang Sungai Kapojan terhampar perkebunan kelapa sawit milik masyarakat.
"Akan membantu, masyarakat dengan pembangunan jembatan Sei Kepojan ini. Roda ekonomi bergerak sebab hasil dari pertanian lancar untuk dikeluarkan," tukasnya.
Keberadaan Jembatan Sei Kepojan ini kata dia, bisa menjadi akses alternatif penghubung antar desa. Misalnya, bisa tembus ke Pekan Tua dan PT Adei Playstation.
Ditempat terpisah, Humas PT Mitra Wira Jaya, Alex Syahputra menyampaikan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak terkait, sehingga Jembatan Sei Kepojan bisa dituntaskan tepat waktu.
Meskipun dalam perjalanannya, pihaknya selaku rekanan dilapangan banyak mendapatkan, persoalan yang berpotensi mengganggu pekerjaan tidak bisa dikejar tepat waktu. Akan tetapi, berkat supor tokoh masyarakat dan warga setempat pekerjaan ini dapat dituntaskan tepat waktu.
Plt Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) memastikan pembangunan jembatan oleh PT Mitra Wira Jaya, tuntas dikerjakan tepat waktu dengan bobot pekerjaan 100 persen.
Menurut dia, ada tiga unit jembatan yang dibangun tahun ini, diantaranya, Jembatan Sei Kepojan kecamatan Bunut, Jembatan desa Sering di kecamatan Pelalawan dan satu lagi jembatan Trimulya Jaya di Kecamatan Ukui.
"Yang Kapojan Bunut siap 100 persen, sementara di Sering dan Ukui itu bobot pekerjaanya di atas 90 persen jadi diluncurkan pada tahun 2021," tandasnya, singkat.( JC)
Tulis Komentar