PEKANBARU,(Riausindo.com) — Memasuki hari kelima pelaksanaan Operasi Zebra LK 2025, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Pekanbaru kembali mengungkap berbagai bentuk pelanggaran yang masih marak dilakukan pengendara. 

Sebanyak 80 penindakan berbasis ETLE dan 9 tilang manual tercatat hingga Jumat, (21 November 2025).

Kasatlantas Polresta Pekanbaru, AKP Satrio Bagus Wirawicaksana, menjelaskan bahwa personel terus mengintensifkan pengawasan dan penegakan hukum di berbagai titik strategis.

“Memasuki hari kelima Operasi Zebra LK 2025, ada sebanyak 80 penindakan melalui ETLE, dan 9 perkara penilangan manual,” ujar AKP Satrio saat ditemui awak media.

Selain penindakan, jumlah pengendara yang mendapatkan teguran juga cukup tinggi. Tercatat 119 teguran telah diberikan kepada pelanggar yang kedapatan tidak mematuhi aturan lalu lintas.

“Penindakan masih terbilang sedikit, tapi saat ini didominasi oleh 119 teguran terhadap pengendara,” tambahnya.

Menurut AKP Satrio, terdapat tiga jenis pelanggaran yang mendominasi selama Operasi Zebra LK 2025 berlangsung di Pekanbaru, yaitu: berboncengan lebih dari satu orang, penggunaan knalpot brong, dan pengendara melawan arus.

“Kami masih menemukan pengendara yang berboncengan lebih dari satu orang, penggunaan knalpot brong, dan pengendara yang melawan arus,” jelasnya.

AKP Satrio menegaskan bahwa seluruh rangkaian Operasi Zebra bertujuan meningkatkan keselamatan masyarakat.

“Kami mengimbau masyarakat untuk menyadari bahwa keselamatan adalah prioritas, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga orang lain,” ucapnya.

Untuk langkah selanjutnya, Satlantas Polresta Pekanbaru akan memusatkan pengawasan di sejumlah lokasi yang kerap menjadi titik pelanggaran dan rawan kemacetan.

“Ke depan, penindakan akan kita pusatkan di kawasan Jalan HR Soebrantas, Panam. Lokasi tersebut termasuk titik rawan pelanggaran dan kemacetan, sehingga perlu kita optimalkan pengawasannya,” tutup AKP Satrio.

( Ocu Ad )