Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu: Santri dan Guru Perkuat Daya Tangkal IRET
PEKANBARU,(Riausindo.com) - Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, dua pondok pesantren yang pernah Terafiliasi Pok Ex JI, yakni Ponpes Manbaul Qur’an dan MI Ashobirin, menggelar kegiatan bertema “Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu.”, Selasa (28/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum bagi para santri dan guru untuk meneguhkan semangat kebangsaan serta memperkuat komitmen dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kegiatan Upacara di 2 Pondok Pesantren Terafiliasi Pok EX JI ini, di Inisiasi Oleh Tim Cegah Satgaswil Riau Densus 88 AT Polri, sekaligus menjadi pembina Upacara Sumpah Pemuda.
Melalui kegiatan upacara sumpah Pemuda, dan sesi refleksi nilai-nilai perjuangan pemuda, para santri diajak untuk meneladani semangat Sumpah Pemuda sebagai landasan moral dalam menghadapi tantangan zaman.
Selain itu, kegiatan ini juga menegaskan pentingnya peran santri dan guru dalam meningkatkan daya tangkal terhadap paham IRET (Intoleransi, Radikalisme, Ekstremisme, dan Terorisme) yang dapat mengancam persatuan bangsa.
Dalam Testimoni dari, Pimpinan Pondok Pesantren Manbaul Qur’an Ust. Firman Abdullah menegaskan bahwa semangat Sumpah Pemuda adalah nafas perjuangan bagi generasi muda, khususnya santri.
“Santri bukan hanya menuntut ilmu, tetapi juga memikul tanggung jawab menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa. Sumpah Pemuda harus dihidupkan dalam setiap langkah dan karya santri,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan MI Ashobirin Ust. Khoirun Suralaya menekankan pentingnya peran guru dalam menanamkan nilai kebangsaan kepada generasi penerus.
“Guru dan santri harus menjadi teladan dalam berpikir moderat dan bertindak toleran. Melalui pendidikan yang berkarakter, kita bentuk generasi muda yang kuat, cerdas, dan cinta tanah air,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini perwakilan dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat yang memberikan apresiasi Kepada Densus 88 dan Tim atas pelaksanaan kegiatan tersebut.
“Nilai-nilai Sumpah Pemuda sangat relevan bagi para santri di era sekarang. Mereka adalah benteng moral dan spiritual bangsa. Dengan memahami makna persatuan dan kebhinekaan, santri dapat menjadi agen perdamaian yang menolak segala bentuk intoleransi dan radikalisme,” ujar perwakilan KUA dalam testimoninya.
Kegiatan kemudian diakhiri dengan doa bersama dan komitmen santri untuk terus menumbuhkan semangat kebangsaan serta memperkuat persaudaraan demi terwujudnya Indonesia yang bersatu, damai, dan berkemajuan.
( Ocu Ad )
Tulis Komentar