Ratusan Janda Baru di Pekanbaru Masih Berusia 20-an Dalam Beberapa Bulan

Photo Hanya Pemanis ya..
Riausindo, PELALAWAN -Tren perceraian di Kota Pekanbaru menunjukkan lonjakan signifikan sepanjang semester pertama tahun 2025. Berdasarkan data dari Pengadilan Agama Pekanbaru per 18 Juli 2025, sebanyak 232 perempuan berusia 24 hingga 29 tahun resmi menyandang status janda dalam kurun waktu Januari hingga Juni.
Angka tersebut merupakan bagian dari 924 gugatan cerai yang diajukan oleh pihak istri hingga pertengahan Juli 2025.
Menurut Humas Pengadilan Agama Pekanbaru, Dra. Murawati, MA, meningkatnya angka perceraian di kalangan usia muda menjadi perhatian serius, karena menyasar kelompok usia yang masih sangat produktif.
“Kematangan emosional yang belum stabil dan minimnya kesiapan dalam menjalani kehidupan rumah tangga kerap menjadi pemicu utama. Perselisihan kecil pun bisa dengan cepat membesar dan berujung pada perceraian,” jelas Murawati saat diwawancarai, Jumat (18/7/2025).
Lebih lanjut, Murawati menyebutkan bahwa mayoritas gugatan cerai datang dari perempuan berusia 31 hingga 40 tahun, dengan total 375 perkara. Sementara itu, cerai talak atau permohonan cerai yang diajukan oleh suami tercatat sebanyak 200 perkara, sebagian besar berasal dari pria dengan rentang usia serupa.
Perselisihan yang terus-menerus dan tekanan ekonomi menjadi dua penyebab utama keretakan rumah tangga. Murawati menilai bahwa pasangan muda cenderung lebih rentan secara emosional maupun finansial, sehingga konflik yang muncul lebih sulit diselesaikan dengan kedewasaan.
“Sebagian besar pasangan yang bercerai adalah mereka yang menikah kurang dari lima tahun. Masa-masa awal pernikahan sering menjadi periode kritis, ketika ekspektasi yang tinggi berbenturan dengan realitas kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Fenomena meningkatnya angka perceraian ini memunculkan kekhawatiran akan rapuhnya fondasi pernikahan di kalangan generasi muda. Karena itu, Pengadilan Agama Pekanbaru mengimbau agar pasangan yang hendak menikah benar-benar mempersiapkan diri secara menyeluruh — tidak hanya secara materi, tetapi juga secara mental dan emosional.*** ( SGI)
Tulis Komentar