Pasar Rakyat Sorek Satu Jadi Tempat Sampah Penapasas Sesak Pengunjung Pasar Sebut Pasar Rakyat Sorek
PELALAWAN - (RS) Tak tahan Hirup Bau busuk Pengunjung pasar rakyat Sorek satu Keluhkan aroma busuk dan menyengat di tumpukan sampah yang mengundang aroma tak sedap di saat musim hujan dan panas Terlihat di sekitar kelilingan pasar Limbah domistik mengalir di sekitar Rumah bahkan di jalan saat musim penghujan datang
16 Desember 2022 di sampaikan oleh pengunjung berinisial Har (38) tahun saat berbelanja di pasar rakyat yang tak jauh saat Media dilokasi melihat Kondisi, saat sudah tak heran lagi bang kalau masalah sampah dan bahu jadi makanan dan hirupan di saat kami kepasar dan melintas dilokasi terlihat kerumunan Lalat berterbangan apa lagi saat penjualan makanan terbuka habis dikerumuni lalat yang membawa bibit virus.
Terlihat berterbangan ke makanan apa jadinya jika virus dimakan jadi penyakit ujarnya. "Kita berharap untuk kedepannya pasar rakyat Sorek satu ini jadi bersih bukan hanya nama saja tempat berbelanjaan dan kebutuhan Masyarakat tapi kebersihan juga di utamakan juga ujar Har (38)tahun ini,kerena pemerintahan menghimbau selalu menjaga kebersihan dan kesehatan ,Tetapi masih aja wabah penyakit bertebaran di lokasi pasar ungkap pengunjung yang engan di sebutkan namanya di lokasi kerena takut ke pada Oknum penjaga dan ahli pukul pasar.
Saat media ini di lokasi melihat generasi penerus bangsa yang lagi mengumpulkan sampah untuk di jual ke pedagan yang membutuhkan ,"Ya pak kita kumpulkan sampah yang berharga untuk kita jual dan keperluan sekolah dan uang nya kita belikan untuk Membeli buku LKS di sekolah .Pompa tuturnya.
Kalau tidak kita beli kita tidak dapat belajar kerena buku LKS wajib di beli kata guru kita bukan di geratiskan harganya ,"Ya dari jelid 1 sampai 9 kita membayarnya 105000-( Seratus Lima Ribu Rupiah ).
Kalau tidak di beli kami tidak bisa belajar ujar anak Siwa yang lagi mengumpulkan sampah seperti Kara,Kara pelastik dan karton yang bisa di jadikan uang ujar Ar (9) tahun kepada Media ini di lokasi tumpukan sampah.***
Editor Aprianto
Tulis Komentar