Terkesan Menyepelekan, Masyarakat Pulu Muda Kesal BKSDA Lamban Sikapi Laporan Warga

PELALAWAN - (RS)  Konflik antara Manusia dengan Harimau kembali terjadi. Pada Jum'at (21/10/2022) lalu seorang Pria (35 tahun) pekerja kontraktor diwilayah konsesi perizinan Hutan Tanaman Industri (HTI) Distrik Merawang menjadi korban keganasan siraja rimba, sibelang alias Harimau Sumatera tersebut.

Nyaris tewas, pria tersebut mengalami luka serius bekas cakaran pada bagian kepalanya hingga harus dilarikan ke rumah sakit pada saat kejadian.

Masih dilokasi yang tidak terlalu jauh saat ini, di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan kembali dihebohkan oleh teror si penghuni hutan belantara tersebut.

Berdasarkan informasi dari masyarakat setempat, Harimau Sumatera terus memperlihatkan dirinya di pemukiman warga. Kali ini hewan ternak menjadi korban oleh keganasannya.

" Penampakan 2 malam yang lewat bang, di kandang ayam warga, tepat nya di kantin Ajo WKS Pulau Muda," kata Adek salah seorang warga setempat ketika dihubungi melalui telepon pada Rabu (2/11/2022) malam wib.

" Memangsa ternak warga tersebut angsa 3 ekor. Tadi maghrib melintas kembali, masuk ke areal Akasia sebelah rumah warga namanyabTua Marantika," ujarnya lagi.

Ia juga mengaku ada sebanyak Dua ekor Harimau yang memasuki pemukiman warga setempat. " Sekitar seminggu yang lalu tidak jauh dari rumah Tua Marantika tersebut melintas juga 2 ekor, induk serta anak nya 1 ekor," terangnya.

Masyarakat mengaku kesal dengan lambannya sikap dari pihak BKSDA (Badan Konservasi Sumber Daya Alam) Kabupaten Pelalawan maupun aparat Kepolisian setempat.

Pasalnya, pihak masyarakat melalui pemerintah desa sudah memberitahukan kepada pihak BKSDA namun Dua hari berlalu pihak yang berkepentingan tersebut tidak kunjung datang.

" Orang BKSDA pun sudah juga. Tapi slow respon. Kami tak ingin konflik lebih lanjut bang. Tadi maghrib melintas gak jauh dari rumahku bang," ujarnya kesal melihat sikap BKSDA seolah tidak peduli dengan aduan masyarakat.

Hal tersebut dibenarkan oleh kepala Desa Pulau Muda, Andi ketika dihubungi melalui ponselnya malam dini hari.

" Kita udah hubungi BKSDA tapi alasan nya tunggu dulu kata nya. Saat ini belum ada. Kek nya orang ini lebih sayang nyawa Harimau dari pada nyawa manusia ya," kata Andi geram.

Keberadaan satwa liar tersebut semakin terancam punah. Melihat vegetasi hutan yang semakin berkurang dengan banyaknya perizinan HGU dan HTI, mengancam tempat tinggal bagi ratusan satwa liar dialam sana.

Belum ada klarifikasi resmi dari pihak BKSDA terkait dugaan menganggap ringan persoalan konflik antara manusia dengan Harimau yang kembali terjadi di Kabupaten Pelalawan.*

 

 

Sumber Grub PW MOI Pelalawan.


Editor : Aprianto



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]