Riausindo - kuansing Semarak penambang emas Ilegal di aliran sungai Kuantan tepatnya, di desa pulau Tonga kecamatan Benai , Kabupaten Kuansing , Riau.

Minggu 06/06/2021 Kegiatan ini menjadi tontonan masyarakat yang berada di wilayah tersebut hingga saat ini masih belum ada sangsi buat Oknum penambang emas ilegal ini .

"Ya kita sangat kecewa dengan Penegak hukum di daerah Desa Siberakun Kecamatan Benai ini ,ungkap berinial ibu rumah tangga RK (38)"tahun yang pulang kampungnya, kita melihat kegiatan ini sudah cukup lama dan kita menilai ada pembiaran sudah lama kegiatan ini beroperasi apa lagi saat ini Negara kita negara Hukum.

 

Ditambahkan lagi Selama ini kita melihat kegiatan ini sudah cukup lama dan saat ini kondisi air sungai kuantan bukan jernih tetapi sudah berubah warna akibat aktifitas tersebut ,sementara sungai kuantan Singingi tempat mandi dan mencuci baju bahkan tempat mengambil air untuk kebutuhan sehari hari tutup yang enggan di sebutkan namanya ,kerena takut sebut saja SK (44) tahun ini ke pada Media Riausindo di Lokasi.

" Para pelaku akan dijerat Pasal 161 UU RI No 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara dengan ancaman hukuman maksimal ( 5 ) tahun di denda sebesar Rp100 miliar.

Pasal itu berbunyi setiap orang yang menampung dan memanfaatkan juga melakukan pengolahan dan atau pemurnian, pengembangan dan atau pemanfaatan, pengangkutan, penjualan mineral atau batubara yang tidak berasal dari pemegang IUP, IUPK, IPR, SIPB , izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (3) huruf c dan huruf g, Pasal 104, atau Pasal 105 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 tahun lamanya.

Apa bila di ketahui, aktivis penambangan emas di Kabupaten Kuansing ini tepatnya desa Pulau Bungin dan Desa Tonga yang informasi sudah lama beraktivitas sehingga Warga tidak dapat mengunakan Air di akibatkan penambangan Emas Ilegal di Sungai Kuantan ini.

Sementara ini Pihak Desa belum bisa di Temui dan di hubungi terkait kegiatan tambang mas ini   * *(***)