PT CAS Di Duga Habisi Pinggiran Aliran Sungai Belindang dan Pote Kalubi Hingga Ke Bibir Sungai

Ilustrasi DAS

Pelalawan RSC - PT Cakra Alam Sejati ( CAS) yang beroperasi  di wilayah Dua Desa Terbangiang kecamatan Bandar petalangan dan Desa Lipaibulan Kecamatan Kerumutan kabupaten  Pelalawan Provinsi Riau. Di Duga menggunduli Daerah Aliran Sungai ( DAS) yang berada di kawasan operasional Perkebunan.

Pemerhati Lingkungan meminta kepada Instansi  terkait untuk meninjau kelapangan, jika perlu memberikan sanksi ke pihak perusahaan yang yang nakal tersebut. Sebab dalam aturannya

sungai Belindangan dan dugai Pote kelubi harus ada buffer zonenya selain itu melanggar Peraturan Pemerintah (PP) No: 38 tahun 2011 tentang Sempadan Sungai yang menjelaskan sungai harus ada bufferzonenya atau penyanggahnya. 

Tokoh Masysarakat idris (51) Tahun kecamatan Bandar petalangan Kabupaten Pelalawan menyampaikan Berdasarkan PP itu di Daerah aliran sungai (DAS) tidak boleh ditanami pohon sawit, baik oleh masyarakat maupun perusahaan.

" Jika memang nanti pihak PT CAS terbukti melakukan kesalahan dan di duga menggunduli DAS , ya harus di tindak tegas dan di berikan sanksi " Ujar Idris.j kepada Media dan Meminta Kepada Intasi terkait Menindak lanjut nya.

Di sampaikanya lagi,  dilarang menanam sawit atau tumbuh-tumbuhan yang menyerap air di daerah buffer zone sesuai dengan sempadan sungai. "100 meter untuk sungai besar dan 50 meter untuk sungai kecil jangan ditanami sawit," jelasnya.

seharusnya Perusahaan untuk menanam tumbuh-tumbuhan yang bisa menyimpan air dan bisa jadi penyanggah di pinggir sungai, terutama tumbuh-tumbuhan kayu dan berakar tunjang, lebih baik lagi kalau tumbuhan yang berbuah.

"Untuk menjaga sungai belindang dan sugai Pote kelubi, makanya nenek moyang kita dulu kala menanam rambai, duku dan tanaman rambutan berbuah lainnya mengantikan hutan dipinggir sungai," ujar Idris.51 tahun kepada awak media 

Ia menjelaskan, kalau sawit ditanam dekat sungai sangat subur sekali karena sawit itu menyerap air.

"Jadi, sawit itu dia suka air,dia bukan menyimpan tapi menyerap. Kalau menyimpan itu ketika hujan dia serap, ketika tidak hujan dia keluarkan. Sekarang apa yang terjadi di daerah kita ketika hujan terjadi banjir tapi ketika kemarau kering kerontang," lanjutnya. admin

 



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]