Operasi Zebra 2025 di Riau: Kecelakaan Turun 33%, Pengendara Diminta Waspada Cuaca Ekstrem
PEKANBARU,(Riausindo.com) – Direktorat Lalu Lintas Polda Riau merilis hasil lengkap pelaksanaan Operasi Zebra 2025 yang digelar selama 14 hari, mulai 17 hingga 30 November 2025.
Operasi rutin tahunan ini mencatat capaian positif, terutama penurunan kualitas kecelakaan hingga 33 persen, meski jumlah kasus naik secara kuantitas. Hasil tersebut diumumkan pada Rabu (3/12/2025).
Pemaparan disampaikan langsung oleh Dirlantas Polda Riau Kombes Pol Taufiq Lukman Nurhidayat, mewakili Ditlantas dan jajaran Polres se-Riau.
Kombes Taufiq menjelaskan bahwa operasi tahun ini difokuskan pada tiga sasaran:
1. Menekan pelanggaran lalu lintas,
2. Meningkatkan kedisiplinan pengendara,
3. Mencegah kecelakaan jelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Data Ditlantas menunjukkan kualitas kecelakaan turun 33 persen, ditandai berkurangnya korban meninggal.
Tahun lalu tercatat 6 korban, sedangkan 2025 hanya 4 korban.
Meski begitu, jumlah insiden secara kuantitas sedikit meningkat, terutama pada kasus luka ringan, sementara luka berat relatif sama.
Operasi dilaksanakan di seluruh wilayah hukum Polda Riau, melibatkan Satlantas Polres jajaran dan Evaluasi dipublikasikan pada akhir masa operasi, yaitu 3 Desember 2025.
Menurut Taufiq, hasil operasi menjadi pijakan untuk menghadapi Operasi Lilin Nataru, yang akan mengamankan perjalanan masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru.
Polda Riau menyebut capaian ini sebagai "modal strategis" untuk menekan potensi kecelakaan pada puncak mobilitas akhir tahun.
Dan Operasi Zebra tahun ini lebih mengedepankan pendekatan edukatif dan preventif, bukan sekadar penindakan.
Kegiatan sosialisasi meningkat 57%, dari 135.425 menjadi 146.218 kegiatan.
Satgas Preventif juga naik 75% dibanding tahun lalu.
95% penindakan dilakukan elektronik melalui ETLE dan e-tilang.
Penindakan manual hanya diberlakukan untuk pelanggaran yang berpotensi menyebabkan fatalitas.
Taufiq menegaskan fokus penindakan tambahan juga diarahkan pada balap liar, sesuai instruksi Korlantas Polri.
Menariknya, teguran kepada pelanggar justru turun 38 persen, dari 7.244 menjadi 4.527 teguran, indikasi meningkatnya kepatuhan pengendara. Teguran terbanyak tercatat di Indragiri Hulu, disusul Kampar dan Pekanbaru.
Kombes Taufiq meminta masyarakat Riau lebih cermat merencanakan perjalanan, mengingat masuknya periode cuaca ekstrem di sejumlah daerah.
“Keselamatan yang utama. Jika tidak terlalu penting, perjalanan lebih baik ditunda. Bila harus berangkat, pastikan kendaraan dan pengemudi siap, serta pantau informasi cuaca,” tegasnya.
Menurut Taufiq, kondisi cuaca yang sulit diprediksi berpotensi meningkatkan risiko kecelakaan, terlebih menjelang mobilitas tinggi akhir tahun.
( Ocu Ad )
Tulis Komentar