Polda Riau Kirim Tim Trauma Healing & Bantuan Kemanusiaan Tahap II ke Sumbar
PEKANBARU,(Riausindo.com) — Polda Riau kembali mengirimkan bantuan kemanusiaan dan Tim Trauma Healing untuk korban bencana longsor dan banjir di Sumatera Barat.
Pada Rabu (3/12/2025), rombongan Tim Trauma Healing Polda Riau dan HIMPSI Riau resmi diberangkatkan menuju Kabupaten Agam sebagai lokasi fokus penanganan.
Pemberangkatan dipimpin langsung oleh Karo Ops Polda Riau Kombes Ino Harianto, didampingi para pejabat utama Polda Riau.
Tim yang diberangkatkan terdiri dari personel Polda Riau, psikolog HIMPSI Riau, serta mahasiswa relawan.
Menurut Karo Ops Polda Polda Kombes Ino Harianto dalam sambutannya, Tim diberangkatkan untuk menangani trauma healing anak-anak, lansia, dan warga terdampak, membantu proses evakuasi dan pendampingan pengungsi.
Dan pada kesempatan itu Polda Riau juga menyalurkan bantuan kemanusiaan Tahap II, berupa:
Sembako dan kebutuhan pokok, mobil water treatment untuk suplai air bersih, tenda dan perlengkapan dapur umum, alat berat tambahan untuk membuka akses desa terisolasi serta kontainer pendingin untuk penanganan jenazah yang belum teridentifikasi.
Pemberangkatan dilakukan Rabu pagi, 3 Desember 2025 dilapangan Apel Mapolda Riau. Tim yang diberangkatkan difokuskan bekerja di Kabupaten Agam, Kecamatan Palembayan, salah satu wilayah terparah dengan korban terbanyak.
Kombes Ino Harianto menjelaskan, kebutuhan di lapangan tidak hanya sebatas evakuasi, tetapi juga pemulihan psikologis warga yang mengalami ketakutan, kecemasan, dan trauma berat pascabencana.
Polda Riau menilai bahwa dukungan psikolog sangat penting karena banyak anak dan lansia mengalami trauma, pengungsi kehilangan keluarga dan harta, dan Intensitas bencana membuat masyarakat mengalami tekanan mental jangka panjang.
Selain itu, masih terdapat jenazah yang belum teridentifikasi, sehingga dibutuhkan kontainer pendingin yang dikirim dari Riau.
Tim beranggotakan 42 personel yang akan bekerja berkolaborasi dengan Polda Sumbar, relawan lokal, dan pemerintah daerah.
Data terakhir yang diterima Polda Riau mencatat: 141 korban meninggal dunia, 110 korban berhasil ditemukan, 31 masih proses pencarian, 79 orang dinyatakan hilang serta 6 warga mengalami luka berat.
Semua kegiatan dilakukan dengan pola koordinasi harian, termasuk pemenuhan kebutuhan pengungsi, air bersih, hingga membuka akses desa terisolasi menggunakan alat berat.
( Ocu Ad )
Tulis Komentar