Aliansi Adat Melayu Pelalawan Kutuk Penghadangan Satgas PKH , Serukan Penindakan Tegas

Ahmad Yanis
Riausindo, Pelalawan, – Dubalang Panglima Aliansi Adat Melayu Riau Pelalawan, Ahmad Yanis, mengeluarkan pernyataan sikap tegas menyikapi tindakan sejumlah oknum yang diduga menghadang hingga melawan satuan tugas (Satgas) PKH yang tengah menjalankan tugas negara di wilayah Pelalawan. Ia mengecam keras tindakan tersebut dan menyebutnya sebagai bentuk nyata ancaman terhadap kedaulatan serta ketertiban nasional.
Dalam pernyataannya, Ahmad Yanis menegaskan bahwa tindakan menghalangi petugas negara bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga bentuk perlawanan terhadap marwah dan wibawa negara. Ia menilai, aksi seperti itu tidak bisa ditoleransi karena berpotensi merusak sendi kebersamaan serta keamanan masyarakat luas.
Mengutuk keras segala bentuk intimidasi, pengusiran, hingga kekerasan terhadap petugas negara yang menjalankan tugas berdasarkan aturan dan kewenangan resmi.
Menolak tegas segala bentuk provokasi yang memecah belah masyarakat serta memperkeruh suasana, khususnya yang dilakukan oleh pihak-pihak tanpa kapasitas hukum dan moral.
Mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku, tanpa pandang bulu, demi menegakkan hukum dan menjaga wibawa negara.
Menegaskan bahwa masyarakat adat Melayu Riau, khususnya di Pelalawan, berdiri kokoh di sisi negara dan hukum, bukan di belakang para pelanggar atau perusuh.
Menyatakan dukungan penuh terhadap seluruh tugas dan langkah-langkah Satgas PKH di Pelalawan, yang bertugas demi kemaslahatan bersama.
Mengutuk keras pihak-pihak yang mengatasnamakan masyarakat Pelalawan untuk melakukan aksi demo yang menyesatkan dan berpotensi menciptakan kegaduhan
Melayu Riau Pelalawan untuk turut serta dalam aksi damai mendukung Satgas PKH dan menjaga ketertiban negeri.
“Kami tidak akan tinggal diam saat negeri ini diinjak-injak oleh kepentingan sempit. Apalagi jika itu mengancam keselamatan masyarakat luas dan mencoreng nama baik tanah adat,” tegas Ahmad Yanis.
Ia menutup pernyataannya dengan penegasan moral: "Negeri ini punya tuannya. Hukum harus tegak. Negara tidak boleh kalah oleh premanisme yang berlindung di balik kepentingan pribadi.”
Semoga negeri ini senantiasa dalam lindungan Tuhan Yang Maha Kuasa.*** ( SGI)
Tulis Komentar