Tesso Nilo Kembali Jadi Rumah Gajah: Seruan Komitmen Bersama dari Kapolda Riau

PEKANBARU, (Riausindo.com) – Dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 tahun 2025, Kepolisian Daerah Riau menggelar kegiatan olahraga bersama yang sarat makna di lapangan Apel Mapolda Riau, Jum'at (27/6/2025). 

Tidak sekadar olahraga, kegiatan ini menjadi momentum penting untuk membangun komitmen bersama dalam upaya penyelamatan dan konservasi hutan sebagai bagian dari tanggung jawab moral dan nasional.

Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heriawan, S.I.K., M.H., M.Hum, kepada awak media menyampaikan tekad kuat bersama seluruh elemen masyarakat dan pemerintah untuk mengembalikan fungsi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) sebagai “rumah gajah” dan ekosistem alami bagi satwa liar lainnya.

“Hari ini bukan hanya tentang berkeringat bersama, tapi membangun sinergitas, dan membuat kesepakatan bersama. Kita kembalikan Tesso Nilo agar menjadi rumah bagi gajah dan hewan-hewan lain yang selama ini terusir oleh alih fungsi lahan," tegas Irjen Herry Heriawan.

Kegiatan ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda, jajaran TNI-Polri, Satgas Penertiban Kawasan Hutan yang dipimpin Brigjen Dodi, serta perwakilan dari Dinas Perkebunan. 

Tidak ketinggalan, masyarakat, pelaku usaha, akademisi, komunitas lingkungan, tokoh adat, dan tokoh agama hadir menunjukkan dukungan nyata terhadap konservasi alam.

Sebagai simbol gerakan cinta lingkungan, peserta mendapatkan bibit pohon untuk ditanam secara mandiri. Irjen Herry berpesan bahwa "Menanam harus menjadi budaya, menjadi kebiasaan yang menyatu dalam hidup masyarakat."

Ia menambahkan, upaya restorasi ini tidak hanya mencakup Tesso Nilo, tetapi juga kawasan hutan lainnya seperti Bukit Tiga Puluh dan Zamrud, yang merupakan paru-paru terakhir Provinsi Riau. 

Pemerintah juga akan memikirkan langkah humanis dan solutif bagi masyarakat yang selama ini bermukim di kawasan konservasi.

Dalam pesannya yang menyentuh, Kapolda Riau mengajak semua pihak untuk membangun narasi positif tentang Riau, yang selama ini kerap distigmatisasi sebagai daerah rawan kebakaran hutan.

“Kita bangun kembali marwah Melayu, bahwa tuah hutan ada pada rimbanya, dan tuah manusia ada pada budi baiknya. Budi baik itulah yang kini harus kita tunjukkan dalam menjaga bumi Tuah Negeri,” ucapnya dengan penuh harap.

Dengan semangat kolaboratif dan niat tulus, harapan besar itu kini menyala: Tesso Nilo bukan hanya akan kembali hijau, tapi menjadi simbol kebangkitan kesadaran ekologis masyarakat Riau dan Indonesia secara keseluruhan.

( Ocu Ad  )



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]