Sayap-Sayap Patah 2: Guncang Emosi Penonton, Polda Sumsel Ajak Masyarakat Perangi Radikalisme

Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya
PALEMBANG,(Riausindo.com) – Suasana haru menyelimuti Studio 6 Cinema XXI Palembang Square Mall, Jumat (16/5/2025) malam, saat Bidang Hubungan Masyarakat (Bidhumas) Polda Sumatera Selatan menggelar nonton bareng (nobar) film "Sayap-Sayap Patah 2: Olivia", sebuah karya yang menggugah kesadaran akan bahaya laten radikalisme dan terorisme.
Kegiatan ini diinisiasi langsung oleh Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Nandang Mu’min Wijaya, SIK, MH, yang hadir bersama jajaran Subbid Humas, personel satuan kerja Bidhumas, serta berbagai elemen masyarakat termasuk stakeholder, jurnalis senior, dan penggiat media sosial Sumsel.
Film yang disutradarai oleh Ferry Fei Irawan dan diproduksi oleh Denny Siregar Production ini, menyuguhkan kisah nyata penuh luka: tragedi bom molotov di Gereja Oikumene Samarinda tahun 2016, yang merenggut nyawa balita Intan Olivia Marbun. Kisah ini menjadi pondasi kuat dari sekuel Sayap-Sayap Patah yang tayang perdana pada 8 Mei 2025 dengan durasi 1 jam 54 menit.
“Ini bukan hanya tontonan, tapi refleksi mendalam. Peristiwa ini bukan hanya luka, tapi peringatan nyata bahwa radikalisme masih ada di sekitar kita,” tegas Kombes Pol Nandang Mu’min kepada wartawan usai pemutaran film.
Menurutnya, film ini menjadi ajang edukatif dan reflektif, menggambarkan perjuangan keluarga korban serta aparat keamanan dalam menghadapi dampak kekerasan ekstremisme. Melalui narasi kuat dan visual emosional, film ini mengajak masyarakat untuk tak sekadar menonton, namun juga ikut menanamkan nilai-nilai kemanusiaan, toleransi, dan cinta damai.
“Tugas Polri menjaga stabilitas kamtibmas semakin berat, tapi dengan semangat Presisi dan dukungan masyarakat, kita bisa mewujudkan Indonesia yang aman dan damai,” tambah alumni Akpol 1997 itu.
Tak hanya dari unsur kepolisian, sejumlah jurnalis senior pun memberikan apresiasi. Oktaf Riyadi, pimpinan media Serumpun Sebalai, mengaku film ini menyentuh hatinya. “Banyak penonton menangis. Terorisme itu jahat, dan tak layak ada di Indonesia. Film ini jadi pengingat sekaligus ajakan untuk mendukung Polri memberantas terorisme,” tegasnya.
Kegiatan ini menjadi bagian dari komitmen Polda Sumsel dalam memperkuat hubungan dengan masyarakat sekaligus membangun benteng sosial terhadap ancaman kekerasan, radikalisme, dan intoleransi yang masih membayangi kehidupan berbangsa.
"Sayap-Sayap Patah 2: Olivia" bukan sekadar film. Ini adalah seruan moral yang dibungkus dalam karya seni menginspirasi penonton untuk ikut menjaga Indonesia dari bahaya yang tak kasat mata, namun nyata: radikalisme.
( Ocu Ad )
Tulis Komentar