Skenario Perampokan Palsu

Sopir Travel di Pelalawan Ternyata Rekayasa untuk Hindari Penarikan Mobil Kredit

Riausindo, PELALAWAN- Warga Kabupaten Pelalawan, Riau, dikejutkan oleh penemuan seorang pria bernama Samsul Bahri (34), dalam kondisi tangan dan kaki terikat di sebuah kebun kelapa sawit. Awalnya, pria yang berprofesi sebagai sopir travel itu mengaku menjadi korban perampokan. Namun, penyelidikan polisi mengungkap fakta mengejutkan: peristiwa tersebut hanyalah sandiwara yang dirancang Samsul untuk menghindari penarikan mobil kreditnya yang telah menunggak selama tiga bulan.

Insiden ini bermula pada Kamis (9/1/2025) sekitar pukul 17.00 WIB. Samsul berangkat dari Kecamatan Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir, mengantarkan dua penumpang bernama Yusuf dan Sigit ke Pekanbaru menggunakan mobil Daihatsu Sigra hitam berpelat BM 1055 GI.

Dalam perjalanan, Samsul bertemu empat orang lain—dua pria dan dua wanita, yang disebut sebagai teman Yusuf. Mereka ikut menumpang. Namun, di tengah perjalanan, tepatnya di Jalan Lintas Timur, Kelurahan Ukui, Kabupaten Pelalawan, situasi berubah. Sekitar pukul 03.00 WIB, para penumpang meminta berhenti untuk buang air. Alih-alih turun, salah satu dari mereka justru menodongkan pisau ke leher Samsul, sementara Yusuf mengancam dengan senjata api.

Menurut pengakuan Samsul, ia dipindahkan ke bangku belakang, diikat dengan tali rafia, dan wajahnya disekap hingga pingsan. Ketika sadar, ia mendapati dirinya tergeletak di kebun kelapa sawit dengan wajah tertutup bajunya. Warga yang menemukannya segera membawanya ke kantor Desa Lubuk Terap dan melapor ke polisi.

Satreskrim Polres Pelalawan yang menerima laporan langsung bergerak ke tempat kejadian perkara (TKP). Namun, penyelidikan mendapati banyak kejanggalan, seperti tidak adanya tanda-tanda kekerasan pada tubuh Samsul.

Lebih jauh, polisi menelusuri rekaman CCTV di sepanjang rute perjalanan hingga Kuala Cenaku, Kabupaten Indragiri Hulu. Hasilnya, ditemukan banyak ketidaksesuaian antara keterangan Samsul dan fakta di lapangan. Dalam interogasi mendalam, Samsul akhirnya mengakui bahwa perampokan tersebut adalah rekayasa.

Samsul mengungkapkan, mobil yang ia kredit telah digelapkan oleh Sigit sejak tiga bulan lalu di Pekanbaru. Karena cicilan menunggak, ia nekat menciptakan skenario perampokan untuk menghindari penarikan mobil oleh pihak leasing.

"Pengakuan Samsul, mobil kreditnya sudah digelapkan oleh Sigit. Karena menunggak tiga bulan, dia membuat cerita seolah-olah dirampok untuk menghindari penarikan mobil," ujar Kasi Humas Polres Pelalawan, AKP Edy Haryanto, Sabtu (11/1/2025).

Dalam aksi ini, Samsul dibantu Yusuf. Pada Jumat dini hari, Yusuf diminta mengikat tangan dan kaki Samsul sebelum meninggalkannya di kebun sawit Desa Lubuk Terap. Mereka merancang cerita bahwa Samsul menjadi korban perampokan, dan mobilnya dibawa kabur oleh Sigit.

Namun, rencana itu kandas setelah kebohongan Samsul terungkap. Saat ditemukan warga, ia hanya mengenakan celana pendek hitam tanpa baju, semakin memperkuat kesan palsu sebagai korban.*** EL



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]