Tangisan Penyesalan Wanita Bandar Sabu: Perjalanan Kelam yang Berakhir di Balik Jeruji

Riausindo, INHU – Malam yang tenang di Wisma A, Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida, tiba-tiba berubah mencekam. Pada Kamis, 26 September 2024, tim Sat Res Narkoba Polres Indragiri Hulu melakukan penggerebekan yang membongkar kisah kelam seorang perempuan berinisial IM alias Iis (33). Tangis histeris yang pecah di tengah derap langkah petugas menjadi saksi dari perjalanan hidup yang berujung tragis.

Iis, perempuan asal Indramayu, Jawa Barat, yang selama ini menyembunyikan beban hidupnya di balik senyum, tak kuasa menahan air mata saat kenyataan pahit menghampirinya. Polisi menemukan 30 paket sabu seberat 4,41 gram tersimpan rapi dalam sebuah paperbag di kamar wisma, lengkap dengan alat pengedarnya, seperti timbangan digital dan sendok pipet.

Tangisan dan perlawanannya pada saat penggerebekan hanya menunjukkan betapa besar rasa penyesalan yang kini membebani dirinya. "Dia menangis, meronta, bahkan mencoba melawan petugas, tetapi jelas terlihat penyesalan mendalam di balik tindakannya," ungkap Kapolres Indragiri Hulu, AKBP Fahrian Saleh Siregar, melalui Ps Kasubsi Penmas Aiptu Misran.

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan warga yang merasa resah dengan aktivitas mencurigakan di sekitar wilayah tersebut. Setelah tiga hari penyelidikan, tim polisi berhasil menemukan barang bukti yang akhirnya menyeret Iis ke jeruji besi. Saat kebenaran terbongkar, tangisan Iis semakin kencang, seolah ingin memutar waktu dan menghindari jalan gelap yang telah ia pilih.

Aiptu Misran menekankan pentingnya peran masyarakat dalam memerangi peredaran narkoba. "Tanpa laporan warga, mungkin kasus ini akan lebih sulit terungkap. Kami sangat mengapresiasi dan berharap kerjasama ini terus terjalin untuk mengatasi masalah narkoba bersama," ujar Misran penuh harap.

Kini, di balik jeruji besi, Iis harus menghadapi realita bahwa jalan yang ia pilih membawa konsekuensi besar, tak hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi orang-orang di sekitarnya. Dalam setiap tetes air mata, terpancar penyesalan yang mendalam. "Saya menyesal," ucapnya lirih, kata-kata yang menggambarkan jiwa yang hancur dan penuh kepahitan.

Kisah tragis Iis menjadi pengingat bagi kita semua akan bahaya narkoba. Polres Indragiri Hulu pun kembali menegaskan komitmennya untuk terus memberantas peredaran narkotika di wilayah mereka. Dengan dukungan masyarakat, harapan untuk menciptakan Indragiri Hulu yang bebas dari narkoba bukanlah hal yang mustahil.*** RE



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]