Melawan DPP Golkar Akhirnya Wardan Dicopot dari Ketua DPD Golkar Inhil

HM Wardan

Riausindo- PEKANBARU - HM Wardan, sebelum dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), sempat berniat bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Keinginan Wardan untuk pindah partai tersebut muncul setelah namanya tergeser dari Daftar Calon Sementara (DCS) Partai Golkar di Daerah Pemilihan (Dapil) Riau II. Pada awalnya, Wardan berada di posisi kelima, tetapi kemudian posisinya digantikan oleh mantan Bupati Kuantan Singingi, Sukarmis.

Ketua DPW PPP Riau, Syamsurizal, pada Sabtu (28/10/23) menyatakan bahwa Wardan tidak hanya berniat pindah dari Golkar, tetapi sedang dalam proses menjadi anggota PPP. Proses perpindahan ini diawali dengan komunikasi telepon dari tim Wardan yang kemudian dilanjutkan oleh Wardan sendiri.

"Dalam pengurusan perpindahan," ungkap Syamsurizal saat itu.

Selain itu, Wardan juga pernah diusulkan untuk berpasangan dengan Syamsuar sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau. Usulan ini sudah disampaikan DPD Golkar Riau kepada DPP Golkar dan tertuang dalam surat nomor B-299/DPD Golkar-R/VII/2023.

"Usulan itu untuk kabupaten kota juga. Tak cuma calon Gubernur dan Wakil Gubernur," ujar Ikhsan, Selasa (17/7/23).

Namun, usulan pasangan Syamsuar-HM Wardan sebagai calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau periode 2024-2029 ditolak oleh DPP Golkar. Hal ini tertuang dalam Surat Keputusan (SK) DPP Golkar dengan nomor: Sprin-165/DPP/GOLKAR/VII/2023, yang ditandatangani oleh Wakil Ketua Umum DPP Golkar Ahmad Doli Kurnia Tandjung dan Sekretaris Jenderal DPP Golkar Lodewijk F. Paulus.

Pada tahun 2024, nama Wardan dan Nasir mulai disandingkan sebagai calon Wakil Gubernur dan Gubernur Riau. Nasir adalah seorang politisi Partai Demokrat yang masih tercatat sebagai anggota DPR RI.

Pada Rabu (26/6/24), Partai Golkar menggelar konsolidasi pemenangan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Hotel Arya Duta Pekanbaru. Dalam kesempatan ini, Wakil Ketua Umum Korbid Pemenangan Pemilu DPP Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia Tandjung, menyindir Wardan yang hadir saat itu.

"Saya menyapa secara khusus Pak Wardan. Betapa sayangnya Golkar kepada Pak Wardan, semoga Pak Wardan sayang juga kepada Partai Golkar," ungkap Doli.

Kemudian, pada Sabtu (20/7/24) di Hotel Pangeran, pasangan Nasir-Wardan resmi mendeklarasikan diri dengan tagline "Nasir-Wardan Riau Bersatu (Nawaitu)". Deklarasi ini dihadiri oleh petinggi DPP partai pengusung utama, yaitu Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua DPP Partai Demokrat Hinca Panjaitan.

Puncaknya, berselang dua hari kemudian, Wardan dipecat dari jabatannya sebagai Ketua DPD II Golkar Inhil. Alasannya karena Wardan melawan perintah DPP Golkar yang sudah resmi mengusung nama Syamsuar-Mawardi Saleh di Pemilihan Gubernur Riau (Pilgubri). ***

Sumber Riauterkini.com



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]