Soal SK Pemberhentian Ketua IPSI Pelalawan, Dedy : Hutang IPSI 56 Juta
PELALAWAN - (RS) Wakil Ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Pelalawan dan selaku Bendahara Panitia Kejuaraan se-Sumatra Bupati Cup Open I pada Desember 2021 lalu di GOR Tengku Pangeran Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Dedy, sangat menyayangkan atas Mosi tidak percaya oleh 14 perguruan di Pelalawan yang diajukan Ke Pengurus Provinsi (PengProv) IPSI Riau.
Dedy menyayangkan perihal Mosi Tidak percaya oleh ke-14 Perguruan dikarenakan banyak yang tidak mengetahui fakta yang sesungguhnya yang terjadi di dalam IPSI Pelalawan itu sendiri.
Menanggapi hal tersebut ia angkat bicara, "Silahkan, kalau memang Ketua itu bersalah berdasarkan fakta yang ada, tapi pertimbangkan dulu bahwa IPSI Pelalawan sampai saat ini masih terhutang kepada seseorang.
Disebutkannya, setelah terbitnya Surat Pemberhentian dengan No:16/IPSI Riau/II/2022 Pada Tanggal 17 Februari 2022, secara langsung ia bertanya, "Siapakah yang akan membayar hutang sebesar 56 juta tersebut?... Karna saya ikut sebagai saksi dalam surat pernyataan pinjaman tersebut. Kalau sudah selesai monggo, silahkan," terang dedy kepada awak media Sabtu (19/02/2022).
"Jabatan sebagai Wakil Ketua IPSI Pelalawan, saya ikut sudah beberapa Priode. Pengurus IPSI sebelumnya saya akui bahwa saya sebagai dalang pemberhentian Sdr Jerman sebagai Ketua ketika itu. Nah, kenapa saya mau ikut gabung dipriode yang ini, padahal ketuanya adalah Jerman lagi? karena periode setelah Jerman lengser waktu itu IPSI Pelalawan seperti mati suri. Pada akhirnya saya menaruh harapan kembali pada IPSI Pelalawan agar adanya perubahan dari pada sebelum-sebelumnya," jelasnya.
"Perselisihan ini terjadi setelah kegiatan kejuaraan Bupati Cup Open I yang sudah di seleggarakan pada Desember 2021 lalu, berdasarkan poin-poin tuntutan saudara perguruan, setelah saya pelajari yang membuat surat Mosi tidak percaya tersebut dibuat dari internal pengurus IPSI dan bukan 100% dari ketua cabang perguruan itu sendiri yang tanda tangan," lanjut Dedy
Lebih rinci Dedy mengatakan, IPSI Pelalawan sampai saat ini masih terhutang sekitar 56 juta pada pelaksaan kegiatan kejuaraan Bupati open Cup lalu. Saya jelaskan disini, yang diperoleh dari hasil pendaftaran peserta lebih kurang 140 juta serta bantuan dana lainya. Sementara pengeluaran sekitar 210 juta, besar kemungkinan karena kegiatan ini Kejuaraan Terbuka se-Sumatra," ujarnya
"Panitia IPSI sudah melaksanakan Rapat Pembubaran Panitia pada bulan lalu, berhubung masih terhutang, hasil dari rapat tersebut meminta kepada Sekretaris supaya menyiapkan data untuk keperluan mengadu ke instansi terkait masalah terhutang tersebut. Kegiatan ini sifatnya memang mendadak dilakukan,karena secepatnya untuk persiapan Atlit IPSI Pelalawan untuk kejuaraan Provinsi pada Tahun 2022 ini," pungkasnya
Diketahui sampai terbitnya SK Pemberhentian ketua IPSI Pelalawan Panitia Pelaksana belum dibubarkan sampai saat ini, karena berkas data LPJ belum selesai oleh Sekretaris, dan dari perwakilan perguruan di pelalawan masih ada yang belum bayar terkait uang peserta Atlit dan wasit juri pada kegiatan kejuaraan tersebut.
"Kegiatan Kejuaraan yang lalu hampir saja gagal dan hampir tercoreng nama IPSI Pelalawan, hal itu dikarenakan Biaya yang minim dan Panitia hanya beberapa orang, adapun kekecewaan dari Kontigen yang hadir pada saat itu benar adanya terkait pemberian medali yang amburadul pada saat itu," tambah Dedy
Saat dihubungi kepada Si peminjam uang melalui selulernya, ia membenarkan perihal hutang tersebut. "Hutang IPSI sampai saat ini Rp.56 juta," ujarnya singkat
Ditempat berbeda, saat dikonfirmasi PJ IPSI Pelalawan yang di mandatkan oleh PengVrop IPSI Riau perihal Hutang IPSI Pelalawan Renaldi mengatakan, "itu urusan Jerman bang," katanya
Hal senada disampaikan Pengurus IPSI yang ikut serta dalam pengajuan Mosi tidak percaya mengatakan, "Pengurus tak punya hutang, Yang punya hutang Jerman," ungkapnya.
Salah Satu ketua Perguruan Silat saat dihubungi awak media mempertanyakan surat Mosi tidak percaya yang diajukan ke PengVrop IPSI Riau Ketua tersebut menyatakan bahwa, "saya atas nama ketua salah satu Perguruan Silat tidak ada tanda tangan surat tersebut dan tidak ada memberikan Stempel perguruan," ujarnya
Ketua Panitia Pelaksana Kegiatan Kejuaraan saat dipertanyakan, "entahlah semua jadi korban," ucap singkat dari dr.Chairul dan juga mantan Direktur RSUD Pelalawan ini.(Tim)
Bersambung -
Tulis Komentar