FERARI Riau Tolak Isu Perpecahan Umat

Pengurus FERARI Riau

Riausindo-PEKANBARU- Kembali maraknya isyu-isyu yang bermuara terhadap perpecahan bangsa baik di media sosial maupun di tengah masyarakat akhir ini, memunculkan kekuatiran menjadi ancaman serius buat bangsa indonesia dan akan menghalang gerak pembangunan.

Menyikapi hal ini Sekretaris Daerah Federasi Advokat Republik Indonesia (Ferari) Riau, Andriadi, S.H menyerukan penolakan terhadap upaya memecah belah persatuan umat, baik yang muncul di media sosial lebih lagi sengaja di hembuskan di tengah masyarakat.

" Demi terjaminnya keutuhan negara yang kita cintai ini, mari semua kita berkomitmen sama sama menjaga serta menyatakan penolakan terhadap isyu isyu yang akan dapat memecah bela persatuan dan kesatuan ummat," ujarnya.

Lanjutnya, belakangan ini bangsa ini sedang di terpa berbagai ujian dan cobaan mulai dari ancaman virus covid-19 yang benar-benar mengusik perekonomian bangsa, di tambah lagi kembali maraknya isu isu yang mengarah kepada perpecahan umat.

"Kita sadar, bangsa kita ini merupakan bangsa yang besar terdiri dari beribu pulau banyak suku dan keyakinan agama, nah bagi mereka yang tidak menyadari hal ini, perbedaan ini acap kali dijadikan alat propaganda untuk memecah kesatuan bangsa ini," tuturnya.

Menurutnya juga, kesatuan NKRI
sesuatu yang tidak bisa ditawar dan telah menjadi tanggung jawab semua elemen bangsa untuk menjaga keutuhannya, jangan mau elemen ini di adudomba oleh kepentingan yang bermuara terhadap rusaknya persatuan bangsa.

"Sebagai negara hukum, meskipun sebahagian  hukum itu lahir dari kristalisasi kepentingan  politik, namun  disaat hukum itu ada dan diundangkan,  maka politik itu sendiri harus tunduk kepada peraturan hukum yang telah disepakati dan diundangkan,"ujarnya.

Sebagai teladan sejarah bagi kita semua, puluhan tahun lalu para tetua dan pejuang pemersatu bangsa Indonesia,  dengan tekad kesatuan dan persatuan melahirkan sumpah pemuda sebagai bentuk kecintaan kesatuan.

"Kita semua berhutang budi kepada para tokoh pemuda 1928 yang telah mendeklarasikan Sumpah Pemuda sehingga menjadi pelopor pemuda untuk membangun kesadaran kebangsaan Indonesia sekaligus komitmen menjaga persatuan dan kesatuan negeri," ujarnya.

Untuk itu,  menurut Sekretaris FERARI Riau ini, dalam kehidupan sehari-hari, sikap toleransi, saling menghargai pendapat, perbedaan cara pandang, harus dianggap sebagai dinamika pemikiran yang boleh saja timbul.

" Silahkan berbeda pendapat, boleh tidak sama cara memandang sebuah persoalan, namun diujung itu semua ada kesamaan tekad tidak merusak persatuan dan persaudaraan, karna kita berada dalam satu kesatuan bangsa warga NKRI," tegasnya.

Untuk kembali menggerakkan  rasa persatuan, memunculkan rasa kecintaan terhadap bangsa, dirinya mengajak mari  semua anak bangsa ini bergandengan tangan, merajut nilai-nilai  persaudaraan serta menolak segala bentuk upaya adu domba.

“ kita harus menjadi masyarakat yang bijak,  melihat isu-isu yang disinyalir sebagai upaya memecah belah, jangan mau dan mudah  terprovokasi oleh pihak-pihak yang menginginkan perpecahan itu,  sebab jika kita terpecah saling benci, saling hujat dan jatuhkan  kita sendiri yang akan rugi," tutupnya***



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]