Arab Saudi Segera Buka Klub Malam 'Halal' Pertama di Jeddah
JEDDAH - Arab Saudi semakin membuka diri terhadap budaya luar negeri. Baru-baru ini, ada yang menyebutkan bahwa kerajaan itu akan membuka klub malam ‘halal’ pertama mereka di Jeddah.
Klub bernama White ini cabang klub malam dari Dubai dan Beirut. Menurut laporan Islamtics, White akan dibuka sebagai kafe dan lounge high end di Jeddah. Tempat ini dibuka di sepanjang Jeddah Waterfront dan akan memutar berbagai genre musik dari EDM, musik komersial, RnB dan hip hop. Di lounge itu akan dibuka lantai dansa yang terbuka bagi pria dan wanita.
“Kami sedang menyelesaiakan kafe Iris untuk Jeddah. Ini akan menjadi kafe dan lounge dengan musik dan sarapan, makan siang dan makan malam. Tempat ini juga merupakan tempat rooftop, outdoor dan indoor dan konsep yang sangat menarik bagi pasar Jeddah, yang tumbuh, dan mereka punya konsep terbuka di sana juga,” papar CEO Addmind Hospitality Group Tony Habre said kepada Arabian Business.
Kafe mereka di White Jeddah tidak akan menyediakan alkohol, sesuai hukum yang berlaku di Saudi Arabia. Di kerajaan itu, mengonsumsi atau menjual minuman beralkohol adalah ilegal dan pelanggarnya sering kali dijatuhi hukuman berat seperti vonis penjara atau deportasi.
Yang akan tampil di malam pertama pembukaan klub malam itu adalah penyanyi RnB Ne-Yo. Pelantun So Sick dan One in a Million itu akan tampil di hadapan orang Arab Saudi di tempat yang tidak menyediakan alkohol yang mampu menampung 2.000 orang.
Ne-Yo bukanlah penyanyi asal Barat pertama yang tampil di Arab Saudi. Dalam 12 bulan terakhir, Saudi telah menggelar sejumlah konser musik dari penyanyi Barat, termasuk menampilkan Mariah Carey, Enrique Iglesias, The Black Eyed Peas, David Guetta, Tiesto, Sean Paul dan Akon di sejumlah kota.
Dalam beberapa bulan terakhir, sejumlah event yang dihadiri pria dan wanita digelar di Arab Saudi, meskipun beberapa di antaranya terpaksa ditutup karena tidak mendapatkan izin. Menjelang akhir tahun lalu, aparat berwenang di Jeddah menutup sebuah kafe lokal karena menggelar pesta gender campur yang kencang. Ternyata, pemilik kafe itu tidak mendapatkan izin pemerintah untuk menggelar event musik sehingga tempat itu pun ditutup.
sumber : Sindonews.Com
Tulis Komentar