Simulasi Sispam Mako dan Unras, Wakapolda: “Sempurna Itu Sulit, Tapi Kita Sudah Lakukan yang Terbaik

INHU, (Riausindo.com) – Suasana halaman Mapolres Indragiri Hulu, Jalan Ahmad Yani, Rengat, mendadak ramai, ratusan personel Polri, TNI, Satpol PP, hingga Damkar bersiap di bawah terik matahari. 

Bukan untuk menghadapi kejadian nyata, melainkan simulasi sistem pengamanan markas (Sispam Mako) dan simulasi pengamanan unjuk rasa (Sispam Unras).

Yangman latihan ini penting untuk mengasah kesiapsiagaan pasukan dalam menghadapi potensi gangguan keamanan.

Kegiatan ini langsung dipantau Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, S.H., M.Han, bersama jajaran pejabat utama Polda Riau. 

Dalam arahannya, Wakapolda menegaskan pentingnya kesiapan dan profesionalisme anggota dalam setiap langkah pengamanan.

“Kesiapan personel adalah kunci utama dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah. Lakukan setiap langkah dengan perhitungan matang dan tetap humanis,” pesan Brigjen Jossy di sela kegiatan.

Polres Indragiri Hulu melaksanakan Tactical Wall Game (TWG) dan Simulasi Sispam Mako serta Sispam Unras, sebagai bentuk latihan terpadu untuk meningkatkan kemampuan personel menghadapi potensi ancaman terhadap markas komando maupun situasi unjuk rasa besar.

Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Inhu AKBP Fahrian Saleh Siregar, S.I.K., M.Si, dan disaksikan Wakapolda Riau Brigjen Pol Adrianto Jossy Kusumo, Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Ino Harianto, serta sejumlah pejabat utama Polda Riau.

Kegiatan ini dilaksanakan pada Selasa, 4 November 2025, berlokasi di Mapolres Indragiri Hulu, Jalan Ahmad Yani, Kecamatan Rengat, Kabupaten Indragiri Hulu, Riau.

Simulasi ini menjadi bagian dari komitmen Polres Inhu dalam menjaga stabilitas keamanan dan meningkatkan kesiapsiagaan personel menghadapi potensi konflik sosial, terutama unjuk rasa dan ancaman terhadap keamanan markas kepolisian.

Kapolres Inhu AKBP Fahrian menegaskan, kegiatan ini adalah sarana latihan penting agar seluruh anggota memahami strategi, taktik, serta koordinasi lintas sektor dalam kondisi darurat.

“Dengan simulasi ini, setiap personel tahu apa yang harus dilakukan, kapan harus bertindak, dan bagaimana bertindak secara profesional,” ujarnya.

Simulasi dimulai dari situasi hijau dengan deteksi dini intelijen, kemudian meningkat ke situasi merah saat ribuan massa fiktif melakukan unjuk rasa akibat isu penganiayaan warga oleh oknum aparat.

Tim negosiator berupaya melakukan dialog, namun gagal meredam emosi massa. Kapolres Inhu lalu berkoordinasi dengan Polda Riau untuk meminta bantuan Kompi PHH Brimob.

Pasukan Brimob bergerak cepat dengan formasi tameng sekat, disusul penyemprotan water cannon hingga situasi berhasil dikendalikan dan provokator diamankan oleh Tim Tindak Polres Inhu.

Setelah semua terkendali, apel konsolidasi digelar. Karo Ops Polda Riau Kombes Pol Ino Harianto memberikan evaluasi dan apresiasi atas kekompakan tim di lapangan.

“Koordinasi lapangan sudah baik, tapi perlu terus disempurnakan agar setiap satuan lebih solid dan tanggap,” katanya.

Menutup kegiatan, Wakapolda Riau Brigjen Adrianto menyampaikan rasa bangganya terhadap jajaran Polres Inhu.

“Sempurna itu susah, tapi kita sudah melakukan yang terbaik. Ini bukti keseriusan kita dalam meningkatkan profesionalisme,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta.

( Ocu Ad )



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]