Tragis! Kekerasan Berulang yang Berujung Maut, Pelaku Pacar Sendiri

PEKANBARU,(Riausindo.com) – Kematian tragis seorang gadis berusia 17 tahun bernama AQ yang ditemukan tewas di kamar kosnya di Jalan Usaha, Gang Amal, Kelurahan Tanjung Rhu, Kecamatan Limapuluh, akhirnya terkuak melalui hasil autopsi resmi dari Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Hasil pemeriksaan forensik membuka fakta memilukan bahwa korban meninggal akibat kekerasan tumpul yang menyebabkan pendarahan hebat di otak.
Luka-luka memar dan lecet ditemukan di berbagai bagian tubuh korban, mulai dari kepala, wajah, telinga, hingga leher, dada, perut, punggung, lengan, dan lutut.
Bahkan luka terbuka yang parah di bagian ubun-ubun, bibir, dan dagu menjadi bukti kekerasan brutal yang dialami AQ.
Kapolsek Limapuluh, Kompol Viola Dwi Anggreni, bersama Kanit Reskrim AKP Syahril, mengungkap bahwa luka-luka tersebut bukan terjadi sekali, melainkan berulang kali dalam rentang waktu berbeda.
“Kekerasan tumpul di kepala korban menyebabkan pendarahan di bawah selaput otak yang menjadi penyebab langsung kematiannya. Ini bukan kekerasan sesaat, melainkan pola penyiksaan berulang,” terang Kompol Viola dalam konferensi pers, Rabu (22/10/2025).
Polisi telah mengamankan pacar korban, AD (19), yang diduga pelaku utama dalam kasus ini.
Saat menjalani pemeriksaan, AD mengaku bahwa kekerasan yang dilakukan dipicu oleh emosi sesaat.
Hasil tes urine juga menunjukkan bahwa AD positif menggunakan narkoba, yang diduga memperburuk keadaan emosionalnya saat melakukan penganiayaan.
Penyidik turut menyita sejumlah barang bukti penting, termasuk pakaian korban, kain batik, pakaian pelaku, dokumen pribadi, serta hasil visum yang akan memperkuat proses hukum selanjutnya.
“Pelaku kini dijerat dengan Pasal 80 ayat (3) juncto Pasal 76C Undang-Undang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara,” tegas Kompol Viola.
Kasus ini mengingatkan kita semua akan bahaya kekerasan yang menimpa anak dan remaja, khususnya di lingkungan terdekat.
Pemerintah dan masyarakat harus bersatu peka terhadap tanda-tanda kekerasan, dan bertindak cepat agar tragedi serupa tidak terulang kembali.
( Ocu Ad )
Tulis Komentar