Balai Adat Desa Lubuk Kembang Bunga Sangat Bermanfaat Bagi Warga dan Pemangku Adat

sejumlah kegiatan tahunan desa seperti menyambut bulan puasa di gelar di balai adat lubuk k3mbang bunga
Pelalawan RSC - Balai Adat Desa Lubuk Kembang Bunga kecamatan Ukui yang di bangun dengan dana desa Tahun 2017 sangat bermanfaat sekali bagi kegiatan bersifat menunjang pembangunan dan musyawarah desa. Tidak hanya sebagai Balai Pertemuan khusus Adat namun juga Balai Ini Di Mamfaatkan warga untuk kebutuhan lainnya.
Kepala Desa Lubuk Kembang Bunga Ir H. Rusi Cairus Slamat kepada Riausindo.com baru baru ini menceritakan, pembangunan balai adat ini tentunya melalui proses yang panjang, sebab di bangun dengan dana pemerintah melalui dana desa.
" Ya untuk membangun di desa ini tidak bisa instan begitu saja, sebab harus melalui proses musyawarah desa, kesepakatan berasama dan juga ketersediaan lahan hibah, terkait balai adat tersebut memang sudah di rancang sedemikian mengingat tujuan di dirikan balai tersebut, bahkan pihak desa juga melakukan koordinasi dengan TP4D ( Tim Pengawalan, pengamanan pemerintah dan Pembagunan Daerah) di kabupaten" Ujar kades.
Dikatakan Kades lagi, pembangunan Balai Adat itu melalui permintaan warga dan pemangku adat setempat, dan di bangun di tepi sungai bahkan berdampingan dengan kantor Babinsa setempat.
" Hal ini mengingat bahwa di sungai tersebut masih sering terjadi ilegal loging, jadi jika balai itu berada di tepi sungai juga berpungsi sebagai tempat pengawasan apalagi di gandengkan dengan kantor babinsa. Yang sering di Mamfaatkan balai adat itu menjadi tempat pengungsian warga di saat terjadinya banjir tahunan yang berulang ulang" Ujarnya.
Bukti balai adat ini sangat bermanfaat bagi masyarakat, hal ini di buktikan dengan sering nya di lakukan musyawarah adat di sana, kegiatan tahunan balimau kasai setiap puasa dan kegiatan lainnya.
Adanya isyu dan pemberitaan miring dari segelintir orang baru baru ini terkait amblas dan terkikisnya tanah pondasi tiang balai adat ini, sekali lagi kami tegaskan kejadian itu murni Akibat kejadian alam dan tidak benar adanya kesalahan pembangunan atau proses pembangunannya.
" Itu murni akibat alam, biasanya banjir tahunan yang mengakibatkan sebahagian wilayah desa lubuk kembang bunga terendam hanya terjadi 1 kali dalam setahun, namun terakhir ini terjadi hampir 5 kali dalam setahun, akibat banjir ini la yang mengikis tanah di bawah tiang balai adat tersebut" Ujarnya Dengan kondisi itu, warga, pemangku adat serta pemerintahan desa mengakui sudah melakukan tindakan pencegahan, dengan cara menimbun kembali tiang yang menggantung serta membuat turap sementara dari pasir dalam goni , dengan kegiatan gotong royong masal.
" ini murni persoalan alam , banjir yang mengikis tanah. Mudah mudahan dalam tahun ini kita sudah mengajukan, kepihak pemkab pelalawan untuk membangun untuk pembangunan Turab di sekitar balai adat tersebut memakai APBD 2019 melalui Alokasi Dana Desa ( ADD)" Ujarnya.