Probolinggo - Fenomena membekunya sejumlah tanaman dan pasir di areal obyek wisata Gunung Bromo semakin menjadi. Suhu di sekitar Gunung Bromo semakin turun hingga menyentuh angka 3 derajat celcius. 

Meski demikian, fenomena ini tak mengusik wisatawan Bromo. Bahkan para pengunjung semakin senang dengan fenomena yang tak bisa dinikmati sewaktu-waktu ini. 

Seperti yang dilakukan Alex, wisatawan asal Sidoarjo yang mengaku sengaja datang ke Gunung Bromo, hanya untuk melihat terjadinya fenomena dingin ini. Meski suhu cuaca di sekitar Gunung Bromo cukup dingin, ia mengaku cukup menikmatinya.

Fenomena dingin yang terjadi di sejumlah tanaman dan pasir Bromo, menurut Alex sangat menarik dan terlihat cantik. Dedaunan yang mengkristal, serta pasir seperti bersalju memberikan keindahan tersendiri di gunung tercantik yang ada di Jawa Timur tersebut.

"Biar dingin tapi keren aja bawannya, soalnya kondisi alamnya beda dari biasanya. Banyak tanaman membeku, dan pasir seakan bersalju," ujar Alex.

Sementara Kepala Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Subur, mengimbau, bagi wisatawan yang hendak melihat fenomena frozen, ada baiknya tidak datang pada dini hari.

Hal itu karena kondisi masih gelap, serta kondisi cuaca begitu sangat dingin. Dikhawatirkan, bagi pengunjung yang tak kuat menahan dingin, bisa mengalami hipotermia. Oleh karenanya, ia menyarankan juga agar pengunjung tak lupa membawa perlengkapan penghangat tubuh seperti kaos tangan, jaket, dan topi gunung. 

"Sejauh ini, suhu cuaca masih berada di angka 3 derajat celcius. Namun agustus mendatang, terkadang mencapai 1 derajat. Maka dari itu perlengkapan penghangat tubuh sangat penting, guna menjaga kesehatan,"terangnya.

Subur menjelaskan, dinginnya suhu cuaca di sekitar Gunung Bromo saat ini, membuat ketebalan es baik di tanaman dan pasir mencapai 5 cm. Subur juga mengimbau, agar pengunjung tetap berada di jarak aman atau 1 kilometer dari bibir kawah Bromo.
 

Sumber : Detiknews