Mori : Saya Caleg Berniat Membangun Kampung Sendiri, Tolong Bantu!

Senin, 15 Oktober 2018 - 20:40:58 WIB

Mori Caleg Partai Perindo No Urut 1. Dapil Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan.

Riausindo– " Lebih Baik Mantan Preman, Ketimbang Mantan Ustad'..

Itulah sepenggal  ucapan yang keluar dari mulut Pemuda kelahiran Terusan 27 Desember 1986 . saat berbincang di salah satu mesjid di pangkalan Kerinci  dengan Riausindo.com bada sholat Ashar Senin ( 15/10/18).

Ya, Dialah Mori , sosok seorang pemuda yang cukup terkenal di kalangan milenial di pangkalan kerinci, Sosok yang juga di kenal di medsos dengan panggilan Mori Black, sesuai dengan perawakan besar dan hitam manis... !

Saat ini Hampir semua masyarakat Pelalawan khususnya kota pangkalan kerinci tahu bahwa sosok Pemuda Bernama Mori ini, sudah mendaftarkan dirinnya menjadi Caleg ,yang maju dari Partai Perindo Dapil I Pangkalan Kerinci dengan No Urut 1.

Ketika berbincang dengan Riausindo.com dirinya mengakui bahwa keterpanggilan untuk maju menjadi caleg, bukan la serta merta ikut ikutan, tetapi memang berangkat dari keinginan dirinya untuk berubah dan  ingin membangun kampung halaman nya.

" Jika kita menoleh ke belakang, tidak ada kita yang tidak menemukan sisi kurang baik kita, namun sampai kapan itu, yang jelas hari ini saya berniat merubah diri dan juga merubah dan membangun kampung saya sendiri, serta ingin mewakili suara masyarakat Pangkalan Kerinci" Ujarnya.

Mori yang memang di kenal, tegas lugas dan bersahabat, memang baru pertama kali berkecimpung di dunia politik praktis, berangkat dari minimnya ilmu politik itu
dirinya tak segan-segan berdiskusi, berdialog dengan rekan sejawat
juga menimba  ilmu dengan para pakar politik senior di Pelalawan bahkan Riau, serta menyibukkan diri berorganisasi di kota kelahirannya.

Mori yang dikenal pandai bergaul dengan semua kalangan ini, semenjak dirinya berniat ingin menjadi salah seorang anggota legislatif di Kabupaten Pelalawan,  Melalui Pileg 2019 mendatang, mengakui dirinya juga mulai  belajar ilmu agama, bermasyarakat bersosialisasi.

" Ya, mungkin tidak perlu saya sebutkan para senior itu, yang jelas ibarat sebuah peperangan kita harus, blajar strategi, paham medan juang dan juga memperhitungkan kekuatan amunisi kita" Ujarnya .

Mori meyakinkan dirinya, Sejauh ini bukan berarti Mereka yang sudah mewakili  masyarakat Pelalawan kurang bisa membawa aspirasi masyarakat, tetapi masih banyak hal yang sebenar nya mampu mereka lakukan dan itu diharapkan warga tetapi belum terujud.

" Ya sederhana saja, kita ingin mewakili suara masyarakat, bukan hanya setakat memilih tetapi kita memposisi kan diri sebagai perpanjang tangan maayarakat  dalam membangun daerah ini" Ujarnya. Jcr