Pengamat: Penundaan Musda Golkar Riau Harus Jadi Momentum Kembalikan Kejayaan Partai

Rabu, 22 Oktober 2025 - 12:22:57 WIB

Pekanbaru,(Riausindo.com) — Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Riau yang mengalami beberapa kali penundaan mendapat sorotan dari berbagai kalangan. Pengamat politik Universitas Riau, Dr. Adlin, M.Si, menilai bahwa proses suksesi di tubuh Golkar kali ini seharusnya menjadi momentum penting untuk mengembalikan kejayaan partai berlambang pohon beringin tersebut di Bumi Lancang Kuning.

“Menurut saya, suksesi Partai Golkar ini sangat menentukan arah masa depan partai. Siapa pun yang terpilih nantinya, diharapkan mampu membawa kembali kejayaan Golkar seperti masa lalu,” ujar Dr. Adlin, dosen Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Riau, saat dimintai tanggapannya, Rabu (22/10/2025).

Ia mengingatkan bahwa dulu hampir seluruh pimpinan DPRD kabupaten/kota di Riau berasal dari Partai Golkar, bahkan banyak kepala daerah yang juga lahir dari partai tersebut. Namun, belakangan ini, dominasi itu mulai memudar.

“Artinya, suksesi kali ini harus mampu mengembalikan tamadun dan kejayaan itu. Golkar harus belajar dari kekalahan dalam beberapa pilkada sebelumnya, yang salah satunya karena lemahnya integrasi antargenerasi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dr. Adlin menilai bahwa figur yang diharapkan muncul dari Musda kali ini adalah sosok kader muda yang energik, memiliki kapasitas kepemimpinan di daerah, serta mampu menjaga soliditas internal partai hingga ke tingkat pusat.

“Harus ada kader Golkar yang benar-benar bisa membesarkan partai, punya kemampuan membangun komunikasi politik, baik di internal maupun eksternal. Hubungan yang harmonis dengan DPP dan DPD di bawahnya menjadi kunci,” tambahnya.

Terkait penundaan Musda, Adlin menilai hal tersebut merupakan bagian dari dinamika demokrasi di internal Golkar yang sudah cukup matang.

“Golkar itu partai yang dewasa dan demokratis. Prosesnya memang terkadang memerlukan waktu. Bahkan, bisa saja berakhir dengan aklamasi, dan itu justru bagus karena memperkuat kesatuan suara antara daerah dan pusat,” pungkasnya.*** ( Rls)