Pengadaan Cerdas dan Berbasis Data: Solusi Profesional untuk Efisiensi dan Reputasi Perusahaan

Senin, 14 Juli 2025 - 14:26:58 WIB

PEKANBARU,(Riausindo.com) - Febri Rinaldy, S.Kom. , mahasiswa S2 Program Studi Magister Manajemen pada Sekolah Pascasarjana Universitas Lancang Kuning (Unilak), mengangkat isu strategis dalam pengelolaan pengadaan barang dan jasa di sektor swasta, khususnya di PT Muara Riau. 

Di bawah bimbingan Dr. Richa Afriana Munthe, S.E., M.M. dan Dr. Imran Al Ucok Nasution, S.T., M.M., Febri menyoroti pentingnya efisiensi dan ketepatan dalam rantai pasok sebagai kunci keberhasilan perusahaan penyedia layanan teknis dan logistik, terutama yang melayani klien besar seperti PT Telkomsel.

Permasalahan utama yang dihadapi perusahaan mencakup:

(1) keterlambatan pengiriman barang dan jasa yang berdampak pada kepuasan pelanggan.

(2) biaya pengadaan yang tinggi dan tidak efisien, serta 

(3) kualitas barang dan jasa yang tidak sesuai dengan standar yang ditetapkan. 

Ketiga tantangan ini tidak hanya memengaruhi profitabilitas perusahaan, tetapi juga berisiko menurunkan reputasi dan kepercayaan mitra bisnis.

Untuk menjawab tantangan tersebut, Febri mengusulkan penerapan dua teori manajemen yang saling melengkapi. 

Pertama, Dynamic Capabilities Theory (Teece, Pisano, & Shuen, 1997), yang menekankan pentingnya kemampuan perusahaan untuk membangun, mengintegrasikan, dan mengonfigurasi ulang kompetensi internal dan eksternal agar tetap relevan dalam lingkungan bisnis yang dinamis. 

Kedua, Transaction Cost Theory (Coase, 1937; Williamson, 1998), yang membantu perusahaan menentukan kapan harus memproduksi sendiri dan kapan harus melakukan outsourcing, dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan risiko transaksi.

Sebagai solusi profesional, Febri mengusulkan beberapa langkah konkret:

(1) Mengimplementasikan sistem pengadaan yang terintegrasi secara digital untuk meningkatkan efisiensi proses dan menekan biaya operasional. (2) Mengembangkan proses seleksi supplier yang lebih ketat dan berbasis kinerja historis untuk memastikan kualitas dan ketepatan waktu pengiriman. (3) Melakukan pengawasan dan evaluasi kinerja supplier secara berkala dengan indikator yang terukur dan transparan. (4) Memberikan pelatihan dan pengembangan kepada karyawan pengadaan untuk meningkatkan kompetensi teknis dan pemahaman terhadap prinsip-prinsip manajemen rantai pasok modern.

Pendapat profesional Febri Rinaldy,S.Kom. ini mendapatkan tanggapan dari Dr. Chandra Bagus, S.T., M.M., seorang praktisi manajemen dan engineering. Menurutnya, kombinasi antara Dynamic Capabilities Theory dan Transaction Cost Theory merupakan pendekatan yang sangat tepat dalam konteks pengadaan strategis. 

Dynamic Capabilities dikategorikan sebagai Grand Theory karena memberikan kerangka strategis jangka panjang, sementara Transaction Cost Theory bersifat Middle-Range Theory karena fokus pada efisiensi keputusan operasional dalam struktur organisasi.

Sebagai penguatan solusi, Dr. Chandra Bagus mengusulkan pembentukan Procurement Intelligence Unit, yaitu tim lintas fungsi yang bertugas menganalisis data pengadaan, memantau tren pasar, dan memberikan rekomendasi strategis berbasis data. Unit ini dapat membantu perusahaan mengantisipasi risiko rantai pasok, meningkatkan daya tawar terhadap supplier, dan memperkuat posisi kompetitif perusahaan dalam industri pengadaan barang dan jasa.

Sumber : Febri Rinaldy, S.Kom.