Tri Prasetia & Denis Tak Terbendung Drag Bike Bhayangkara ke-79 di Kategori Profesional dan Amatir

Senin, 30 Juni 2025 - 01:15:13 WIB

PEKANBARU,(Riausindo.com) — Sorotan lampu stadion, dentuman knalpot, dan raungan mesin menjadi simfoni adrenalin yang menggetarkan Minggu (29/6) malam di Stadion Atletik Rumbai. 

Ratusan pasang mata tak berkedip menyaksikan momen penuh tensi dalam gelaran Drag Bike Hari Bhayangkara ke-79 yang dihelat dengan semarak oleh Ditlantas Polda Riau.

Lebih dari sekadar ajang balapan, event yang diikuti sebanyak 79 pembalap baik pembalap profesiona maupun amatir ini menjelma sebagai panggung pembuktian bagi para rider muda berbakat tempat di mana gas, grip, dan grit berpadu dalam milidetik yang menegangkan.

Di kategori profesional, Tri Prasetia tampil memukau. Dengan ketepatan waktu 9,120 detik, ia berhasil mengunci posisi puncak dan mengantongi hadiah utama Rp 3 juta. Disusul oleh Arum Tegar dengan catatan nyaris serupa, 9,134 detik, serta Gusti di posisi ketiga dengan torehan 9,224 detik. Fahri dan Dedi  juga mencatat waktu fantastis, membuktikan persaingan di lintasan benar-benar ketat.

Sorak-sorai pun membahana saat nama Ari Prasetia diumumkan sebagai juara. Atmosfer yang menggelegar ini membuktikan, dunia drag bike bukan hanya milik para pemula, tapi ladang prestasi yang semakin serius digeluti para pembalap muda Riau.

Di kategori amatir, nama Denis mencuri perhatian. Dengan konsistensinya di lintasan, Denis berhasil mengungguli Raditya, Sendi, Ardi, dan Lucky yang masing-masing menempati posisi dua hingga lima. Hadiah di kategori ini berkisar dari Rp 500 ribu hingga Rp 2 juta cukup membakar semangat para peserta di level grassroots.

Yang menjadikan acara ini istimewa bukan hanya kompetisinya, tapi juga semangat besar di baliknya. Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, S.I.K., M.H., M.Hum, menegaskan bahwa drag bike bukan sekadar ajang uji kecepatan, melainkan upaya konkret untuk merangkul generasi muda dan mengarahkan energi mereka ke jalur yang positif.

"Drag Bike ini adalah wadah kreatif yang kita harapkan mampu menekan balapan liar dan menciptakan ruang ekspresi yang lebih aman, sportif, dan terorganisir," ujar Kapolda.

Tak hanya memberikan sambutan, Kapolda bahkan ikut turun ke lintasan dalam duel persahabatan melawan Walikota Pekanbaru. Dalam momen penuh tawa, ia berseloroh, 

“Saya menang karena pakai teknik rahasia,” yang disambut gelak tawa para penonton.

Penyerahan hadiah dilakukan langsung oleh jajaran pimpinan kepolisian dan pejabat daerah. Untuk profesional, penghargaan diberikan oleh Kapolda dan Wakapolda, Irwasda, Dirlantas dan Walikota Pekanbaru, sementara kategori amatir diserahkan oleh Kapolresta Pekanbaru Kombes Pol Jeki Rahmat Mustika.

Ajang ini menjadi bukti bahwa ketika balap motor mendapat ruang resmi dan dukungan penuh, ia mampu menjadi alat pemersatu, bukan sekadar pemacu adrenalin.

Dengan kesuksesan ini, Ditlantas Polda Riau berencana menggelar drag bike secara rutin setiap dua minggu sekali. Sebuah kabar gembira bagi para penggila kecepatan di Riau dan sekitarnya.

Dengan semangat Hari Bhayangkara, malam itu bukan hanya tentang siapa tercepat, tetapi tentang bagaimana kecepatan bisa membawa perubahan. Dari lintasan, untuk masa depan yang lebih aman dan positif.

( Ocu Ad  )