Pekerja PT Arara Abadi Tewas Diterkam Harimau Saat Buang Air di Hutan

Riausindo, PELALAWAN – Peristiwa tragis menimpa seorang pekerja PT Arara Abadi, subkontraktor dari PT Citra Holindo Kontraktor Harvesting, yang tewas diterkam harimau Sumatera di kawasan hutan kerja perusahaan, Selasa (24/6/2025) sekitar pukul 19.00 WIB. Di Desa Pulau Muda Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan.
Korban diketahui bernama Hadito, warga asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Menurut keterangan Kepala Desa Pulau Muda, Andika, kejadian bermula saat korban merasa sakit perut dan hendak buang air besar di sekitar area camp.
"Korban saat itu sedang berada di camp. Karena sakit perut, ia keluar untuk buang air besar. Saat sampai di lokasi, korban membuka celana dan dalam kondisi tanpa busana, tiba-tiba seekor harimau menyerangnya. Korban sempat berteriak keras hingga terdengar oleh teman-temannya di camp," jelas Kades Pulau Muda kepada Riausindo Rabu (25/6).
Mendengar jeritan korban, rekan-rekannya langsung melakukan pencarian. Namun pada awalnya, yang mereka temukan hanya celana korban. Merasa curiga, mereka pun mengajak teman-teman lainnya, sekitar delapan orang, untuk mencari dengan menggunakan alat penerangan.
"Setelah menyusuri hutan sejauh lebih kurang 100 meter dari camp, korban ditemukan dalam keadaan telungkup dan sudah tidak bernyawa," tambah Andika.
Karena kondisi yang mengerikan dan rekan-rekan korban tidak berani mengevakuasi jasad, pihak distrik Merawang PT Arara Abadi kemudian dipanggil untuk memberikan bantuan. Setelah tim dari distrik tiba, jenazah korban akhirnya berhasil dievakuasi dan dibawa ke pos sekitar pukul 23.00 WIB.
"Dari hasil pemeriksaan awal, terlihat punggung sebelah kanan korban telah dimakan harimau. Selain itu, terdapat bekas luka gigitan di leher dan cakaran pada bagian bahu," terang Kades.
Jenazah korban kemudian dibawa ke Puskesmas Teluk Meranti untuk dilakukan visum sekitar pukul 01.30 WIB. Usai visum, jenazah langsung diberangkatkan ke Pekanbaru untuk proses pemulangan ke kampung halamannya.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian maupun Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Riau terkait insiden maut tersebut.*** ( SGI)