Kapolda Riau: Ubah Stigma "Kampung Dalam", Bangkitkan Marwah Lewat Budaya dan Ekonomi Rakyat

Rabu, 25 Juni 2025 - 10:40:52 WIB

Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan didampingi Plh Kabid Humas AKBP Vera

Pekanbaru,(Riausindo.com) – Kapolda Riau Irjen Pol. Herry Heryawan,SIK.,MH.,M.Hum menyampaikan pesan kuat dan penuh harapan saat menghadiri acara deklarasi Kampung Bebas Narkoba di kawasan Kampung Dalam, Pekanbaru, Rabu (25/6/2025). 

Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya mengubah stigma negatif terhadap "Kampung Dalam" dan mengembalikan marwah serta kejayaan kawasan bersejarah tersebut melalui pendekatan budaya, ekonomi kerakyatan, dan sinergi lintas sektor.

"Hari ini, kita bersyukur kepada Allah SWT karena bisa berkumpul dan mengambil peran dalam perubahan cara pandang terhadap "Kampung Dalam". Bukan hanya stigma sebagai kampung narkoba yang harus kita ubah, tapi juga cara berpikir kita semua tentang kekayaan yang dimiliki kampung ini," ujar Kapolda.

Menurut Irjen Herry, apa yang dilakukan oleh Wali Kota Pekanbaru dan Polresta Pekanbaru dalam mengembangkan kawasan ini sangat sejalan dengan visi dan misi Polda Riau, yakni "Melindungi Tuah, Menjaga Marwah." 

Tuah di sini bermakna melindungi kekayaan alam, budaya, dan potensi manusia yang ada di komunitas lokal. Sementara menjaga Marwah adalah menjaga harga diri, citra, dan kehormatan masyarakat Kampung Dalam.

Ia juga menyoroti keberadaan Rumah Singgah Tuan Kadi dan Makam Pendiri Kota Pekanbaru, yang telah menjadi bagian dari warisan budaya nasional. Namun, menurutnya, potensi ini belum sepenuhnya diangkat dan dimanfaatkan untuk memperbaiki citra kawasan.

"Nuansa positif seperti inilah yang sering tertutup oleh label-label negatif. Padahal, "Kampung Dalam" punya warisan budaya yang bisa menjadi kebanggaan dan daya tarik wisata kota," katanya.

Kapolda mengajak semua pihak, termasuk Pemkot Pekanbaru, Polresta, TNI, serta tokoh masyarakat dan warga, untuk bergandeng tangan. Ia bahkan meluncurkan program "JALUR" (Jelajah Riau untuk Negeri), yang dipimpin oleh Ditpolair Polda Riau, sebagai upaya merangkul masyarakat di sepanjang Sungai Siak melalui pendekatan budaya, pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.

Selain itu, Kapolda juga menggagas revitalisasi budaya dan lingkungan melalui program Green Policing, yang tidak hanya fokus pada penanaman pohon, tetapi juga pembentukan kebiasaan hidup bersih, penghijauan sepanjang Sungai Siak, dan pembangunan narasi sejarah oleh pemuda lokal sebagai pemandu wisata.

"Kita ingin "Kampung Dalam" bukan hanya berubah ke dalam, tapi juga keluar. Menjadi contoh transformasi kampung yang mampu bangkit dari kemiskinan dan stigma menjadi kampung budaya dan UMKM," tegasnya.

Irjen Herry juga menyinggung potensi besar yang akan datang melalui event nasional seperti Bhayangkarun, yang akan melintasi wilayah ini dan berpotensi mendatangkan ribuan pengunjung serta perputaran uang miliaran rupiah.

Tak lupa, ia memberikan pesan kuat kepada para ibu sebagai garda terdepan pengawasan anak-anak, serta mengutip petuah Melayu:

" Apa tanda Melayu bertuah, berani mati memegang marwah. Apa tanda Melayu jantan, hidup matinya di atas kebenaran."

Dengan semangat kolaborasi, Kapolda menutup dengan ajakan untuk bersama-sama menjadikan Kampung Dalam sebagai wajah baru Pekanbaru bersih, berbudaya, dan berdaya.

( Ocu Ad  )