KPC. Marhum Pekan Resmi Mengarungi Perairan Riau, Simbol Sinergi Polri dan Budaya Melayu

Pekanbaru,(Riausindo.com) – Dalam nuansa khidmat Hari Bhayangkara ke-79, Kepolisian Daerah (Polda) Riau menggelar momen bersejarah di Dermaga Polairud, Senin (23/6/2025), yang menjadi titik awal hadirnya kekuatan baru di perairan Riau: Kapal Patroli Cepat KPC. Marhum Pekan.
Kegiatan dimulai dengan prosesi tabur bunga yang dipimpin langsung oleh Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan, S.I.K., M.H., M.Hum, sebagai bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah berjasa.
Suasana haru dan hormat terasa menyelimuti dermaga saat para pejabat utama Polda Riau bersama tokoh masyarakat ikut serta dalam penghormatan tersebut.
Namun bukan hanya itu yang menjadi sorotan. Hari itu, Polda Riau juga meresmikan KP. Marhum Pekan, kapal patroli cepat yang dihibahkan langsung oleh Kapolri.
Kapal ini bukan hanya penambah armada, tapi menjadi ikon baru pelayanan Polri di wilayah perairan, dengan spesifikasi canggih: panjang 15 meter, lebar 4,5 meter, empat mesin berkekuatan masing-masing 300 HP, dan kecepatan maksimal hingga 40 knot.
“Kapal ini akan menjadi ujung tombak pengawasan di wilayah perairan, khususnya daerah terpencil yang sulit dijangkau, serta didukung personel yang sudah dilatih secara khusus,” ungkap Direktur Polairud Polda Riau, Kombes Pol Dr. Tri Setyadi Artono, S.H., S.I.K., M.H.
Nama "Marhum Pekan" sendiri bukan sembarang nama. Diusulkan dan direstui oleh Lembaga Adat Melayu Riau, nama ini diambil dari tokoh pendiri Kota Pekanbaru. Sebuah penghormatan kepada sejarah dan warisan budaya lokal yang menjadi identitas masyarakat Riau.
Dalam sambutannya, Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heriawan menegaskan bahwa kehadiran kapal ini adalah wujud nyata dari transformasi Polri, bukan hanya dalam penguatan keamanan, tapi juga dalam peningkatan respons layanan masyarakat dan penghormatan terhadap akar budaya.
“Ini bukan sekadar kapal. Ini adalah masterpiece pelayanan kepolisian di perairan. Kapal ini juga akan menjadi bagian dari program unggulan ‘Jalur’ atau Jelajah Riau, yang bertujuan menyapa masyarakat di pelosok perairan dan sekaligus mengangkat kembali nilai-nilai peradaban sungai yang menjadi nadi kehidupan masyarakat Melayu,” tegasnya.
Lebih dari sekadar alat transportasi, KPC. Marhum Pekan adalah simbol sinergi antara kekuatan teknologi dan kearifan lokal. Sebuah kolaborasi antara modernisasi institusi dan pelestarian nilai-nilai adat yang akan terus menyala di sepanjang aliran sungai Riau.
Dengan peresmian ini, Polda Riau berharap kapal tersebut akan menjadi benteng penjaga laut, pengayom masyarakat pesisir, sekaligus jembatan peradaban antara masa lalu dan masa depan. Sebuah langkah nyata dalam mewujudkan Polri yang Presisi, adaptif, dan berpihak kepada masyarakat.
( Ocu Ad )