Warga Desak Polisi Tertibkan Remaja Bersenjata Tajam di Pelalawan Sebelum Makan Korban

Ahad, 15 Juni 2025 - 14:45:21 WIB

Ilustrasi

Riausindo, PELALAWAN Kekhawatiran masyarakat terhadap maraknya aksi remaja yang membawa senjata tajam (sajam) saat nongkrong di malam Minggu makin meningkat. Terutama di kawasan sekitaran kantor Bupati Pelalawan, Sekolah Bernas & Mesjid Ulul Azmi Pangkalan Kerinci, yang kini disebut kerap menjadi lokasi kumpul kelompok remaja.

Fenomena ini dinilai sangat mengkhawatirkan. Beberapa pekan terakhir bahkan dilaporkan telah terjadi sejumlah perkelahian antar kelompok remaja, yang berujung pada aksi saling kejar dengan membawa sajam jenis samurai dan celurit.

“Sabtu malam, 14 Juni 2025 kemarin, nyaris saja terjadi bentrok besar. Sekelompok remaja terlihat mengejar kelompok lain dengan membawa samurai dan celurit. Untungnya, cepat dibubarkan warga,” ungkap Atan, salah seorang warga Pangkalan Kerinci.

Ia pun mendesak aparat kepolisian untuk bertindak cepat dan tegas sebelum kondisi ini menelan korban jiwa. “Jangan tunggu ada yang mati dulu baru ditindak. Hampir tiap malam Minggu anak-anak di sini nongkrong sambil bawa sajam. Kami cemas,” tambahnya.

Menurut keterangan warga lainnya, selain membawa senjata tajam, sebagian remaja juga diketahui dalam pengaruh minuman keras saat berkumpul, yang semakin memperbesar potensi keributan.

“Kemarin anak-anak kami pulang takut karena di jalanan mereka sempat dicegat sekelompok anak muda bawa samurai. Ngeri lihat kelakuan anak-anak zaman sekarang. Sudah bawa celurit, mabuk pula,” keluh seorang ibu rumah tangga.

Masyarakat meminta aparat dari Polres Pelalawan dan jajaran untuk segera merespons fenomena ini dengan langkah-langkah preventif seperti patroli malam rutin, razia sajam, dan pembinaan kepada para remaja agar situasi kamtibmas tetap kondusif. *** EL