Kapolda Riau Irjen Herry Herjawan Melakukan Penghijauan di Kabupaten Kuansing

Kamis, 22 Mei 2025 - 19:48:28 WIB

Kuansing,(Riausindo.com) – Komitmen menjaga alam bukan hanya soal menjaga hutan, tapi juga soal menjaga harga diri. Hal inilah yang ditegaskan Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, saat memimpin kegiatan penghijauan di Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Kamis (22/5/2025). 

Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjadikan gerakan menanam pohon sebagai bentuk cinta nyata terhadap Ibu Pertiwi dan warisan berharga Bumi Lancang Kuning.

"Menanam pohon bukan seremoni. Ini adalah warisan yang kita titipkan kepada generasi masa depan. Jika kita abai, maka yang kita wariskan hanya asap dan abu," ujar Irjen Herry dalam sambutannya yang penuh makna.

Menurutnya, menanam pohon adalah langkah strategis mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap mencoreng nama baik Riau di mata nasional dan internasional. Ia menekankan bahwa menjaga hutan berarti menjaga tuah (kekayaan alam) dan marwah (identitas dan kehormatan) Riau.

"Marwah adalah harga diri. Jika kita membiarkan hutan rusak, kita membiarkan marwah kita tercoreng. Ini bukan hanya soal lingkungan, tapi juga tentang jati diri," tegas Kapolda.

Tak hanya itu, Irjen Herry juga menyoroti potensi ekonomi dari upaya pelestarian lingkungan. Ia menyebutkan bahwa jika Riau mampu menjaga hutannya dan berkontribusi dalam suplai oksigen global, maka ada peluang besar untuk memperoleh insentif karbon dari komunitas internasional.

"Bayangkan jika setiap pohon yang kita tanam menjadi bagian dari bank pohon, yang kelak menghasilkan 'dividen' berupa oksigen dan insentif karbon. Ini bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan rakyat, khususnya masyarakat Kuansing," jelasnya.

Sebagai bentuk konkret komitmen tersebut, Irjen Herry mengusulkan adanya Peraturan Daerah (Perda) yang mewajibkan setiap warga menanam minimal 10 hingga 25 pohon seumur hidupnya.

"Ini bukan beban, melainkan investasi. Mari kita jadikan bumi ini lebih hijau demi anak cucu kita. Satukan langkah dan tekad kita untuk menjaga tuah, melindungi marwah. Tak akan Melayu hilang di bumi," pungkasnya penuh semangat.

Kegiatan ini menjadi bukti bahwa penanaman pohon bukan hanya soal lingkungan, melainkan juga tentang jati diri, ekonomi, dan keberlanjutan hidup. Sebuah langkah nyata menuju Riau yang lebih hijau, berdaulat, dan bermarwah.

( Ocu Ad  )