Satu Jam, 1 Ton Jagung Masyarakat DMPA Habis Terjual

Kamis, 18 Juni 2020 - 18:31:30 WIB

Perawang Barat-Kabupaten Siak (Tgl.18/06)- Dalam masa 1 jam, Jagung manis hasil panen masyarakat Desa Pinang Sebatang Kecamatan Tualang Kabupaten Siak yang merupakan dari Program DMPA (Desa Makmur Peduli Api) PT Arara Abadi-APP (Asia Pulp & Paper) Sinarmas habis terjual sehingga membuat para calon pembeli harus berbalik arah.

Menurut Sulis (42 Tahun) Petani jagung penduduk Desa Perawang Barat Kecamatan Tualang Perawang Kabupaten Siak ketika ditemui awak media disela-sela kesibukan nya memanen jagung menjelaskan, bahwa penjualan jagung hari ini merupakan hasil panen hari ini.

“Pada hari ini saya memanen jagung  lebih kurang sebanyak 1 ton, hasil produksi dari lahan setengah hektar lebih ini saya mendapatkan lebih 2 tons jagung,  lahan ini di pinjam dari lahan Desa yang masih belum dimanfaatkan, daripada terbengkalai dan tidak dimanfaatkan,  saya minta izin kepada Pemerintah Desa Perawang Barat untuk saya pergunakan bercocok tanam sejenis tanaman palawija." Ujarnya.

Lanjutnya, sebelum tanaman jagung ini di budidayakan, dirinya menanam palawija berupa tanaman Cabe Kriting, jadi jagung yang di panen hari ini adalah tanaman selingan setelah sebelumnya pada lahan ini di tanami cabe.

"untuk menetralkan sekaligus memutus matarantai  penyakit dari tanaman sebelumnya, mak di tanam jagung. Secara ekonomi,  jika di paksankan terus menanam cabe, hasil panen cabe akan kurang memuaskan, maka setelah panen cabe dengan masa tanam sekitar 6 bulan, maka saya rotasi dan berganti (selang-seling) menanam tanaman lain yang produktif dan menghasilkan seperti jagung  manis ini, untuk memutus mata rantai penyakit." Tambahnya.

Dalam pengelolahan lahan,  Sulis  tidak melakukan pembakaran, karena selain dapat bimbingan dari Arara Abadi 
Mereka menyadari membakar tersebut akan merusak lingkungan dan kesehatan.


“ Nah, masa tanam jagung ini 70 sampai 75 hari (sekitar dua setengah bulan) dan menghasilkan 2 tons persekali masa tanam, setelah itu kembali ditanami cabe lagi, dengan harga rata-rata penjualan Rp5000/Kg. Program ini merupakan program DMPA dari PT Arara Abadi” Ungkapnya.

Sisi lain dikehidupan sulis, di samping dirinya seorang pekebun yang handal sehari-hari dirinya juga  berprofesi sebagai pedagang, dari hasil berdagang dan bertani ini, sulis dapat menyekolahkan dua anaknya sampai perguruan tinggi.

”Anak saya ada dua orang, yang pertama sudah kuliah semester 6 di salah satu perguruan tinggi di Solo-Jawa Tengah pada jurusan pertanian, sementara anak kedua saya sekolah di SMP kelas 2 di Perawang, dengan hasil ini saya menghidupi keluarga saya, saya berterimakasih kepada PT Arara Abadi yang telah membantu saya dan masyarakat melalui program DMPA nya, dari sejak pembibitan, pengawasan sampai kepada pemasaranya, juga saya sampaikan terimakasih kepada pemerintah setempat yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk memanfaatkan lahan kosong”. Ujarnya.

Tempat terpisah  Koordinator Program DMPA PT Arara Abadi, Miswanto, yang didampingi oleh Aep Mahmuddin (52 thn) Kepala Forest Protection PT Arara Abadi Distrik Minas-Rasau Kuning kepada media menyampaikan

"Program tanam jagung ini merupakan bagian dari Program DMPA PT Arara Abadi-APP Sinarmas yang dimulai tahun 2017 lalu. Di Perawang Barat ini ada empat kelompok yang masuk dalam program DPMA, yaitu: Kelompok Holtikultura, Kelompok UMKM, Kelompok Perikananan dan Kelompok Peternakan, sementara pak Sulis ini masuk kedapada kelompok holtikultura, spesialis cabe kriking, dan berkat saran kita agar dilakukan pergantian (selang-seling) agar hasil produksi cabe maupu  jagung bagus”.Ujarnya


Pada dasarnya Program DMPA yang digulirkan oleh perusahaan PT Arara Abadi adalah  untuk Daerah-daerah (Desa-Desa) yang berbatasan dengan konsesi Arara Abadi, Perawang Barat termasuk daerah yang berbatasan dengan konsesi perusahaan,  untuk penerima manfaat program ini yaitu masyarakat, sebelum kita gulirkan, kita melakukan FGD (Focus Group Discussion), yang mana FGD itu dihadiri dan diwakili oleh masyarakat yang berminat dari ke empat bidang kami sebutkan, holtikultura:padi, sayuran, cabe dan sebagainya, bidang peternakan diantaranya: sapi, ayam, kambing, itik dan sebagainya, kemudian bidang UKM disini ada pembuatan kue, kerupuk usaha ekonomi kecil lainnya dan kemudian bidang perikanan seperti ikan tangkap dan ikan kolam.

 Di FGD masyarakat bermusyarah apa yang mereka inginkan, jadi bukan berdasarkan keinginan dari perusahaan yang akan mereka usahakan. Untuk kegiatan DPMA di Perawang Barat ini, dan juga Desa-desa lainnya di Riau, PT Arara Abadi menyiapkan anggaran Rp200 jt sampai Rp250 Jt setiap desa. Selain modal usaha, bimbingan dan juga kita bantu pemasaran”.Ujarnya.


Sementara itu Aep Mahmuddin menambahkan, salah satu masalah dalam usaha pak sulis ini adalah masalah penjualan, namun berkat bantuan perusahaan, masalah penjualan dapat teratasi, karena tidak sampai 1 jam, jagung 1 ton yang dipanen Pak sulis ini habis terjual dan dibeli oleh karyawan-karyawan kita (baik karyawan di pabrik/IKPP, maupun karyawan kita yang ada di Distrik), malahan selalu tidak cukup untuk memenuhi permintaan pasar kita, sering jika waktu panen tiba, pembeli (karyawan kita) inden terlebih dahulu”. Demikian Aep menambahkan. (Rilis)