Meriam Istana Gunung Shailan Meledak, 1 Warga Meninggal , 5 Terluka, Ini Identitas Korban

KAMPAR KIRI – Acara Tabligh Akbar yang digelar di Istana Darussalam, Kerajaan Rantau Kampar Kiri Gunung Sahilan, Kabupaten Kampar berakhir tragis. Acara peringatan satu tahun Raja Gunung Sahilan H.M.T Nizar Yang Dipertuan Agung itu memakan korban akibat pecahnya meriam di Istana Tersebut.

Camat Gunung Sahilan, Dedi Herman, SSTP membenarkan kejadian ini. Dikatakannya, dalam peristiwa pecahnya lelo (meriam tradisional) ini setidaknya membuat lima orang masyarakat menjadi korban.

“Lelo nya pecah saat meletus dan serpihannya mengenai penonton. 1 tewas dan 4 orang luka-luka,” kata Dedi Herman kepada auramedia, Rabu (9/5/2018).

Dijelaskannya, saat ini ke empat korban telah dirujuk ke Rumah Sakit Syafira Pekanbaru. “Dari 4 korban yang luka berat itu, 1 kritis,” ungkapnya.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 11.00 wib, Rombongan Raja tiba di Gerbang Istana, selanjutnya salah seorang panitia membunyikan lelo yang berdiameter 7 cm dengan panjang 1 meter sebagai tanda dimulainya acara adat.

Pada saat lelo tersebut diletuskan, badan Lelo pecah dan serpihannya mengenai 5 orang warga yang berada di sekitar Lelo tersebut.

Jajaran kepolisian yang berada dilokasi segera memberikan pertolongan dan membantu mengevakuasi korban ke Puskesmas terdekat.

Identitas para korban kejadian ini yaitu Ikram (Lk 38) warga Lipatkain (meninggal dunia), Sumanto Rebo (Lk 58) warga Gunung Sahilan (luka berat), Rapika Alni (Lk 16) warga Desa Subarak Kec Gunung Sahilan (luka berat), Sarimah (Pr 51) warga Desa Lipatkain Utara (luka ringan) dan Aisyah (Pr 12) warga Desa Kebun Durian Kec Gunung Sahilan (luka berat).


 

sumber : Auramedia.com
editor. : Jhon Choryr



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]