Pelni Hentikan Pelayanan Penumpang Setelah Pemerintah Larang Mudik .

Jakarta RS- PT PELNI (Persero) tak menyediakan tiket untuk penumpang setelah pemerintah RI melarang mudik. PELNI tak menjual tiket mulai hari ini hingga 8 Juni 2020.

Sesuai dengan keputusan Kementerian Perhubungan dalam Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Selama Musim Mudik Idul Fitri 1441 H dalam rangka Pencegahan Penyebaran COVID-19, mudik dilarang. Salah satu usaha yang dilakukan untuk mencegah mudik adalah dengan menyetop operasional transportasi darat, laut, dan udara.

Khusus untuk transportasi laut tidak akan melayani penumpang karena virus Corona hingga dua pekan usai lebaran. Tepatnya, mulai 24 April hingga 8 Juni.

"Berdasarkan aturan tersebut, sementara waktu kami akan mempersiapkan seluruh kapal penumpang kami untuk mengangkut muatan logistik," ujar Kepala Kesekretariatan Perusahaan PT PELNI, Yahya Kuncoro, dalam rilis kepada detikcom, Jumat (24/4/2020).

Nah, untuk penumpang yang sudah terlanjur membeli tiket, Yahya bilang, bisa melakukan refund dengan menghubungi call center PELNI di nomor 162 atau mendatangi loket cabang terdekat.

"Terkait pembatalan tiket selama periode keberangkatan yang dilarang oleh pemerintah maka refund 100 persen," ujar Yahya.

Penumpang diminta menyiapkan kartu identitas asli dan fotokopi juga kode booking tiket untuk verifikasi data.

"Saat ini pengajuan refund secara online belum bisa dilakukan karena sedang tahap pengembangan. Namun ke depan segala aktivitas pembayaran akan diberlakukan secara online," dia menambahkan.

Kendati tak bisa melayani penumpang, PELNI tetap memaksimalkan pelayanan kapal-kapalnya untuk angkutan barang dan logistik. Yahya bilang sekitar 50 persen kapal penumpang PELNI memiliki ruang yang dapat dimaksimalkan untuk mengangkut muatan kontainer, baik itu dry maupun reefer container (peti kemas berpendingin), dan general cargo. Selain itu, bisa untuk mengangkut kendaraan.

"PELNI memiliki komitmen untuk membantu pemenuhan kebutuhan logistik di seluruh wilayah di Indonesia, terutama Indonesia Timur sehingga dapat menjaga stabilitas kebutuhan barang di Indonesia," kata Yahya.

PELNI juga tetap mengoperasikan kapal perintis untuk melayani kebutuhan transportasi masyarakat yang berada di wilayah T3P yang ingin memenuhi kebutuhan pokok atau pun bekerja.

"Tentunya sebelum melakukan kegiatan operasional, kami akan memeriksa kesehatan seluruh kru yang bertugas sesuai dengan prosedur yang ada. Kami akan pastikan semua kru dalam keadaan sehat dan memenuhi standar untuk melakukan pelayaran," kata Yahya.***

Sumber : Detik.com



[Ikuti Terus RiauSindo Melalui Sosial Media]